Senin, 22 Desember 2025

Pol PP Diduga Bekingi Galian Tanah Merah

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 09:42 WIB
TANPA IZIN: Salah satu galian tanah merah di Kecamatan Gunungputri ini ada dugaan keterlibatan oknum Pol PP.
TANPA IZIN: Salah satu galian tanah merah di Kecamatan Gunungputri ini ada dugaan keterlibatan oknum Pol PP.

GUNUNGPUTRI – Penyebab maraknya galian tanah merah di Kabupaten Bogor mulai terkuak. Keberadaan galian ilegal tidak dapat ditertibkan jika masih banyak oknum Pol PP yang diduga ikut bermain. Berdasarkan informasi yang didapat Metropolitan, para oknum penegak perda itu mendapat kontribusi dari usaha tanpa izin itu. Atas nama koordinasi, umumnya, oknum Pol PP tersebut mendapatkan jatah sejumlah uang dari para penambang ilegal. Seperti aktivitas galian ilegal di Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri yang sampai saat ini masih terus berjalan. Walau kerap meresahkan warga, namun lantaran sudah membayar upeti kepada pihak berwajib, maka aktivitas galian tanah pun terus berjalan tanpa mengenal waktu. Pelaksana Fungsional Pol PP, Rasman mengatakan, aktivitas galian C itu tidak memiliki izin dari pihak kecamatan. Pihaknya sudah cek lokasi dan berkoordinasi dengan Muspika Gunungputri agar menghentikan aktivitas galiannya sebelum mendapatkan izin. Namun tanah tersebut milik pribadi, bahkan ada tanah salah satu anggota dewan. "Kami (Muspika-red) sudah mendatangi lokasi galian c tersebut untuk menghentikan aktivitas penambangan sebelum mendapatkan izin. Emang itu tanah pribadi, bahkan ada tanah salah satu anggota dewan, cuma saya nggak bisa sebutkan siapa namanya," jelasnya. Rasman mengatakan, pihak kecamatan tidak bisa menghentikan aktivitas galian c ilegal tersebut karena pihak penggali sudah memberikan koordinasi kepada Satpol P Kabupaten Bogor. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. "Ya mau gimana lagi orang pihak penggali sudah ngasih koordinasi ke mako (Satpol PP Kabupaten Bogor). Kita nggak tutup galiannya, soalnya kita mah kan cuma keroco (anak buah)", tukasnya. Selain polusi dan membuat jalan licin pada saat hujan karena banyaknya tanah yang tumpah ke jalan, galian tersebut juga merusak infrastruktur sepanjang ruas jalan desa yakni Jalan Raya Bojongnangka menuju Cikeas. ”Ini kan jalannya kalau turun hujan bisa licin karena ceceran tanah merah dari truk pengangkut tanah, belum lagi ruas jalan yang sempit bisa bikin bahaya kalo digunakan truk besar begitu," kata Nay (35), pengendara motor yang sehari-hari melintasi jalan tersebut. (zis/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X