Senin, 22 Desember 2025

Polisi Kantongi Identitas Maling Laptop UNBK

- Kamis, 24 Oktober 2019 | 09:33 WIB
TUNJUKKAN: Guru SMPN 3 Sukamamur saat menunjukkan lokasi penyimpanan laptop yang digondol maling.
TUNJUKKAN: Guru SMPN 3 Sukamamur saat menunjukkan lokasi penyimpanan laptop yang digondol maling.

METROPOLITAN - Kasus pencurian sebanyak 25 unit laptop yang akan digunakan untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMPN 3 Sukamakmur memasuki babak baru. Aparat kepolisian dikabarkan sudah mengantongi identitas maling yang beroperasi pada dini hari tersebut melalui bantuan kamera pengawas CCTV. Kabag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena, mengatakan kamera pengawas CCTV ini merupakan milik warga sekitar. Namun, untuk sementara pengungkapan kasus ini masih dalam penyelidikan pihaknya. “Betul emang ada infonya (CCTV). Tapi untuk sementara masih proses penyelidikan,” katanya. Dalam kesempatan ini, Ita hanya berpesan kepada setiap sekolah agar melengkapi keamanan dengan memasang kamera pengawas CCTV. Kalau pun ada seseorang yang dirasa mencurigakan, sebaiknya langsung melaporkan hal ini ke aparat kepolisian terdekat. “Selain pasang CCTV, perketat juga penjagaan sekolah dan minta masyarakat sekitar untuk meningkatkan keamanan bersama,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, 25 unit laptop milik SMPN 3 Sukamakmur, Kabupaten Bogor digondol maling pada Jumat (18/10) dini hari. Padahal, laptop tersebut rencananya bakal digunakan untuk simulasi UNBK Senin mendatang. Informasi yang dihimpun, selain 25 laptop, dua unit alat musik keyboard juga ikut raib. Kepala SMPN 3 Sukamakmur, Ermaini pun membenarkan. Rencananya, pihak sekolah akan menggelar simulasi UNBK, senin (21/10). Karenanya, laptop disimpan di sekolah. “Tapi tadi pagi dapat laporan kalau laptopnya sudah hilang,” kata Ermaini. Padahal, laptop disimpan dalam lemari besi. Akan tetapi, maling mampu membobolnya. “Saya baru tahu tadi pagi. Soalnya saya semalam sampai jam 8 masih di sekolah. Yang diincar malingnya juga cuma laptop. Padahal disitu ada komputer, printer dan lainnya. Saya sudah lapor polisi,” terangnya. Jika ditotal, kerugian mencapau Rp100 juta. Satu unit laptopnya mencapai Rp4 juta. Belum lagi, harga dua unit alat musik keyboard mencapai Rp20 juta. Atas kejadian tersebut, Ermaini berharap Pemerintah Kabupaten Bogor bisa membantu dengan memberi laptop baru. “Inginnya dari pihak terkait memberi bantuan karena jangan sampai anak-anak nggak ada perangkatnya buat UNBK,” harap Ermaini.(mul/b/rez)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X