METROPOLITAN - TENJO Ratusan guru yang tergabung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tingkat Kecamatan Tenjo menggelar Perayaan HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tingkat Kabupaten Bogor. Acara ini sekaligus meresmikan Gedung Graha PGRI Kecamatan Tenjo
Acara tersebut berlangsung menampilkan tarian adat asal Jawa Barat dengan tema 'Tingkatkan Peranserta PGRI dalam Mewujudkan Kompetensi Guru Profesional untuk Bogor Cerdas dan Berkeadaban. “Hari ini adalah puncaknya. Yang pertama kami refleksi khusus di Kecamatan Tenjo dan Alhamdulilah sudah ada perkembangan baru yang sudah dilakukan guru-guru," kata Camat Tenjo, Asnan.
Ia juga mengatakan, momen HGN harys menjadi motivasi guru-guru untuk menjadi berinovasi dalam hal pemberian pembelajaran kepada murid-muridnya. Guru sekarang dituntut harus bisa berinovasi, jangan menunggu perintah dan perintah jadi, guru bisa mengubah paradigma baru didalam pengajarannya.
"Dalam kegiatan belajar guru juga harus bisa memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk bisa mengajar, bukan hannya guru-guru yang harus bisa mengajar, tentunya guru juga harus bisa memberi kesan mengajar kepada murid-murid, " ujarnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Bogor Dadang Suntana mengatakan acara ini memang serentak dilaksanakan di setiap kecamatan. Ia memuji perayaan HUT PGRI di Tenjo yang dengan menampilkan tarian budaya lokal asal Jawa Barat dan musik gamelan karena diperankan dewan guru.
"Ini intonasi budaya bisa menekan adanya kerisi budaya, bisa saja tidak lagi mengenal jati diri budaya sunda. Sebagai contoh, Ibu Bupati Bogor membuat program rebo nyunda, kalau bukan guru lalu siapa mamang, tukang beras, nggak ada itu terkecuali guru yang mampu mendongkrak agar anak-anak bisa belajar Bahasa Sunda dan kawi. Karena guru memiliki kapasitas dan meliki peran strategis untuk mempengaruhi anak-anak di kelas, karena yang lain susah," katanya. (sir/b/els)
