METROPOLITAN - CILEUNGSI Sebagai upaya menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian terhadap warga Kabupaten Bogor yang tertimpa musibah bencana alam di Sukajaya, Sekolah Regina Caeli, membantu para korban. Bantuan yang disalurkan berupa baju seragam, buku, dan alat tulis yang diberikan kepada masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Sukamulih, Kecamatan Sukajaya. Ketua rombongan, Paris Siahaan, mengatakan, jika sumbangan yang berasal dari orang tua siswa PG-TK, SD, SMP, dan SMA Regina Caeli tersebut telah didonasikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan jauh dari jangkauan. Karena Desa Sukamulih adalah salah satu lokasi di Kecamatan Sukajaya yang terdampak longsor dengan 86 rumah rusak ringan, 72 rumah rusak sedang, dan 19 rumah rusak berat. “Kami mendapat informasi, Sukajaya sangat membutuhkan bantuan. Karena itu, kami ke sini untuk menyerahkan bantuan yang sudah dikumpulkan dari orang tua siswa di sekolah kami.. Semoga bantuan berupa pakaian seragam sekolah, buku, dan alat tulis berguna bagi masyarakat di sini, khususnya anak-anak yang masih sekolah,” ujar Paris kepada Metropolitan, kemarin. Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat setempat, H. Kurnaedi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari pihak Sekolah Regina Caeli. “Terima kasih untuk bantuan alat-alat sekolahnya. Bantuan ini sangat membantu anak-anak yang peralatan sekolahnya hanyut dan tertimbun longsor. Kami akan segera salurkan karena kami sudah ada data-datanya,” ujarnya. Selain membantu korban bencana di Kecamatan Sukajaya, sebelumnya pihak sekolah Regina Caeli juga mengajak siswa-siswi SMA Regina Caeli membantu korban banjir di Perumahan Villa Jati Rasa, Jatiasih. Kegiatan tersebut berupa pembersihan lumpur yang masih mengendap dirumah warga dan jalan utama perumahan. “Kami membawa sekop, selang air, karung, dan perlengkapan lain untuk membantu masyarakat di sini,” jelas Jeremia Ananta, Ketua OSIS SMA Regina Caeli. Wakil Kepala Sekolah SMA Regina Caeli, Elisabeth K.S. Dewi, menuturkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif siswa. “Anak-anak berinisiatif membantu korban banjir dan kami rasa ini baik sebagai wujud sikap peduli mereka. Sekolah memfasilitasi sekitar 60 siswa untuk kegiatan tersebut, sambil menunggu pengumpulan donasi yang biasanya melibatkan orangtua siswa,” jelas Dewi. (fik/els)