Senin, 22 Desember 2025

Puluhan Santri Madinatul Quran Keracunan

- Senin, 3 Februari 2020 | 11:30 WIB
DIRAWAT: Sejumlah santri Ponpes Madinatul Quran yang keracunan massal dirawat di RSUD Cileungsi, kemarin
DIRAWAT: Sejumlah santri Ponpes Madinatul Quran yang keracunan massal dirawat di RSUD Cileungsi, kemarin

METROPOLITAN - JONGGOL  Usai menyantap hidangan sore hari, 93 santri Pondok Pesantren Madinatul Qur'an yang berlokasi di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, mengalami keracunan massal. Sebanyak 51 korban harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi dan Puskesmas Kecamatan Jonggol. Dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Cileungsi, mengatakan penyebab keracunan para pasien diduga akibat makanan. Selain observasi lanjutan, banyaknya pasien ini rumah sakit berharap ada tenaga medis dan obat-obatan tambahan. “Mungkin ada bantuan untuk tenaga medis ya, karena jumlah pasiennya banyak untuk stok obat obatan juga harus ditambah seperti itu,” kata Dokter IGD, RSUD Cileungsi, Harry Fernando. Hari menjelaskan, sebanyak 43 pasien masuk dalam penanganan IGD. 21 dirawat inap, dan 15 sudah boleh pulang, dan enam pasien di UGD tengah dalam observasi dokter. “Penyebabnya diduga karena keracunan makanan. Namun kami masih mecari lagi penyebab pastinya,” kata Herry. Hasil pemeriksana medis sementara, lanjut Harry, kebanyakan pasien mengeluh nyeri kepala, badan pegal, demam, dan muntahber. “Hampir semuanya mengalami itu,” imbuhnya. Saat pemeriksan oleh dokter, salah satu santri, Antonio tidak mengetahui makanan dan minuman penyebab keracunan yang dirasakan. “Pertama keracunan itu saya tidak tahu makan apa, tiba-tiba jam dua malam sakit perut,” katanya. Antonio sendiri mengalami diare dan sakit perut namun ia tak mengetahui mengapa banyak santri yang mengalami kondisi yang sama. ” Saya juga tidak tahu makan apa, minum apa sebelumnya tidak tahu. (Berapa santri?) Banyak. Langsung dilarikan ke rumah sakit,” katanya. Informasi yang dihimpun, pasien ditangani pertama di IGD dan diobservasi serta dievaluasi hasilnya, dari 43 pasien, 21 di antarannya harus dirawat inap, 13 orang rawat jalan diperbolehkan pulang. Tiga orang pasien lain, dijemput orang tua untuk dipindahkan ke rumah sakit dekat rumah. Sementara 6 orang yang masih diobservasi di IGD. Diagnosa sementaea diduga keracunan makanan. Sementara itu, Kepolisian Sektor (Polsek) Jonggol pun  mulai menyelidiki penyebab keracunan massal ini. Polisi akan memintai keterangan juru masak dan makanan yang disantap santri. “Untuk rencana hari ini kami akan meminta keterangan dari pimpinan Ponpes, dan juga juru masak tersebut, untuk mendapatkan keterangan penyebab keracunan tersebut,” kata Kapolsek Jonggol AKP Agus Hidayat. Agus mengatakan, dugaan sementara penyebab santri mengalami keracunan berasal dari makanan yqng dimakan oleh santri. Dari ketarangan yang didapat, kata Agus, santri menyantap Nasi, daging dan sayur kangkung beberapa saat sebelum mengalami keracunan. “Tapi itu baru di duga ya demikian,” kata Agus. (don/c/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X