Senin, 22 Desember 2025

Duh, Jalan Cikutamahi Rp3 Miliar Sudah Retak-retak

- Kamis, 6 Februari 2020 | 10:45 WIB
SIDAK: Komisi III DPRD Kabupaten Bogor sidak ke Jalan Cikutamahi, Kecamatan Cariu, kemarin. Para wakil rakyat ini kecewa dengan hasil pengerjaan kontraktor yang terkesan asal-asalan karena baru selesai dicor sudah retak-retak.
SIDAK: Komisi III DPRD Kabupaten Bogor sidak ke Jalan Cikutamahi, Kecamatan Cariu, kemarin. Para wakil rakyat ini kecewa dengan hasil pengerjaan kontraktor yang terkesan asal-asalan karena baru selesai dicor sudah retak-retak.

METROPOLITAN - CARIU Proyek peningkatan ruas Jalan Cikutamahi, Kecamatan Cariu disidak Anggota DPRD Kabupaten Bogor. Jalan penghubung Cariu dan Tanjungsari yang baru dibangun itu sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan tersebut berupa patahan beton dengan berbeda level.

Proyek tersebut dikerjakan CV Lang yang berdomisili di Jakarta Timur dan menelan biaya sebesar Rp3 miliar. Namun yang disayangkan, proyek yang baru selesai pada Desember 2019 lalu itu dinilai dewan tidak sesuai standar.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Jonggol, Didih mengatakan, dengan adanya laporan dari masyarakat terkait jalan yang retak di beberapa bagian, pihaknya akan segera menegur konsultan dan Kkntraktor agar bertanggung jawab untuk segera membetulkan jalan tersebut.

"Kita akan tegur konsultan dan kontraktor agar segera melakukan perbaikan di beberapa retakan yang terjadi di proyek tersebut. Untuk tindakan selanjutnya kita juga harus laporan ke PUPR apakah akan dibongkar atau hanya diperbaiki saja. Mengingat, keretakan yang terjadi itu berbeda levelnya," ujarnya. Menurut Didih, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi kepada kontraktor tersebut karena fungsi dari UPT hanya melaporkan saja terkait temuan di lapangan.

"Paling kita hanya beri teguran dan tugas kita hanya melaporkan ke dinas untuk ditindaklanjuti. Kalau untuk sanksi bukan wewenang kita," tukasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Komisi lll Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni sangat menyayangkan  kinerja kontraktor yang terkesan mengerjakan proyek asal-asalan. Karena masih ada waktu pemeliharaan selama enam bulan, dirinya meminta untuk segera diperbaiki jalan tersebut jangan sampai kerusakan melebar dan lebih parah.

"Kita sangat menyayangkan banyaknya pekerjaan infrastruktur yang buruk. Saya mendesak Dinas PUPR terutama bagian Jalan dan Jembatan untuk mengecek kemudian meminta kontraktor memperbaiki ini," kata Fathoni

Politisi PKS itu menambahkan, Komisi III sedang menjadwalkan pemanggilan Dinas PUPR untuk membahasnya sebagai evaluasi untuk memperbaiki yang sudah dikerjakan di 2019 dan merencanakan pelaksanaan proyek 2020.

"Selagi masa pemeliharaan masih berlangsung untuk enam bulan setelah pekerjaan selesai. Jangan sampai ada pembayaran untuk kontraktor yang bermasalah. Untuk itu kami akan koordinasikan dengan Dinas PUPR agar tidak ada lagi pengerjaan yang asal-asalan di anggaran 2020," tutupnya. (zis/c/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X