METROPOLITAN - Proses perawatan Jalan Cipeucang-Klapanunggal yang baru dilakukan pada Desember lalu menuai protes dari warga. Sebab, jalan yang sudah dihotmiks itu sudah rusak parah. Warga pun mempersoalkan kualitas proses perawatan jalan yang dianggap tidak memenuhi standar dan terkesan asal-asalan. “Baru diperbaiki tiga bulan, kini kondisi jalan sudah rusak parah. Lubang di mana-mana dan membahayakan para pengguna jalan. Padahal dihotmiks tapi nggak lama sudah rusak lagi,” kata salah seorang tokoh pemuda Klapanunggal, Sulaiman, kepada Metropolitan, kemarin. Sulaiman juga merasa curiga jika proses perawatan berupa hotmiks tersebut dikerjakan secara asal-asalan tanpa memerhatikan kualitas. Hal itu terbukti dengan kembali rusaknya jalan walaupun baru diperbaiki. “Kalau pengerjaannya baik, materialnya bagus dan mempertimbangkan kualitas, pasti rusaknya tidak secepat ini. Kan baru tiga bulan diperbaiki langsung sudah habis aspalnya dan banyak lubang,” katanya. Sementara itu, Staf UPT PUPR Didin Safrudin membenarkan jika ruas Jalan Cipeucang-Klapanunggal baru diperbaiki Desember 2019. Ia pun menyatakan jika rusaknya jalan tersebut dikarenakan banyaknya kendaraan berat yang melintas. “Untuk proses pengerjaan itu langsung dilaksanakan PUPR. Kami hanya mendapat upah kerja saja. Kalau sudah rusak lagi, mungkin itu karena banyaknya kendaraan berat yang melintas yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan,” terangnya. (hin/els/run)