Senin, 22 Desember 2025

Pabrik Pembuat APD Diminta Bantu Puskesmas

- Senin, 30 Maret 2020 | 12:00 WIB

METROPOLITAN - Polemik hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat terkait Indonesia mendatangkan Alat Pelindung Diri (APD) dari China untuk menanggulangi virus corona. Ada tulisan ’made in Indonesia’ di APD impor itu memang menunjuk­kan dibuat di Indonesia, namun pemilik produknya tetap pihak luar negeri. Di Kecamatan Gunungputri pun terdapat banyak perusahaan pembuat APD. Hal itu dikatakan ang­gota Komisi III DPRD Kabu­paten Bogor, Ahmad Fathoni. Menurutnya, beberapa pa­brik di Gunungputri mem­produksi APD. Namun untuk data yang lebih valid, ia masih harus berkoordinasi dengan kecamatan agar perusahaan yang memproduksi APD bisa memberikan bantuan kepada puskesmas di Kecamatan Gunungputri. ”Produk APD dari China ter­nyata benar, proses produksi­nya di Gunungputri. Tapi me­mang sudah dipesan ke sana (China, red). Mungkin perlu kebijakan untuk meminta ke pengusahanya. Tadi saya men­gunjungi Puskesmas Wanahe­rang, Gunungputri dan ngob­rol dengan kepala puskesmas, dokter Prima, ada beberapa hal penting yang beliau infokan, semisal ada beberapa pabrik APD (baju dan masker), hand sanitizer dan lain-lain di Gunungputri dan Cileungsi. Bisakah bupati lobi atau mengeluarkan kebijakan agar produk mereka bisa dibeli pemda untuk kebutuhan Bogor khususnya dan Jabar atau In­donesia umumnya,” jelasnya. Ia melanjutkan, permintaan dari puskesmas yang lain ada­lah meminta setiap pegawai diatur jam kerjanya secara bergantian. Untuk saat ini, semua yang bertugas di ma­sing-masing puskesmas ma­sih menggunakan sistem kerja biasa. ”Selain permin­taan APD, ada juga permin­taan dari setiap puskesmas, yaitu agar bisa diatur tim medis di puskesmas bisa dibuat sif masuk kerja. Jadi tetap bisa menjaga stamina dan kese­hatan. Sekarang semua harus masuk. Padahal APD kan ter­batas, khawatir nanti ambruk bareng. Ini mungkin bisa ibu bupati pertimbangkan untuk jadi kebijakan,” terangnya. Sementara itu, Camat Gunungputri, Didin Wahidin, membenarkan jika ada bebe­rapa perusahaan di wilayah­nya yang memproduksi APD. Namun dari data yang didapat, untuk perusahaan yang mem­produksi APD tidak seluruh­nya mengerjakan APD lengkap, dari satu perusahaan misalnya, hanya memproduksi masker. Sedangkan hand sanitizer tidak. Oleh sebab itu, ia saat ini sedang berkoordinasi dengan paguyuban perusa­haan untuk memberikan data valid dan meminta agar bisa menyumbangkan APD-nya ke setiap puskesmas di Gunungputri. ”Betul, di Gunungputri ini ada beberapa perusahaan yang memproduksi APD. Tapi tidak seluruhnya dikerjakan satu perusahaan. Misalnya seper­ti Darya Varia yang menger­jakan APD hand sanitizer saja. Kita sudah minta agar bisa memberikan untuk puskesmas. Tapi karena permintaan cukup tinggi, pihak Darya Varia ke­habisan stok. Langkah sela­njutnya, kita sudah berkoor­dinasi dengan paguyuban perusahaan agar bisa mem­berikan APD kepada kita un­tuk didistribusikan ke setiap puskesmas atau masyarakat jika perlu,” bebernya. Sekadar diketahui, perusa­haan yang membuat APD dan masker antara lain PT Pelita Garment, PT Sanpak Unggul, PT Motto, PT Multi One Plus, PT Darya Varia dan PT Mens­ana. (zis/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X