METROPOLITAN - Polemik hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat terkait Indonesia mendatangkan Alat Pelindung Diri (APD) dari China untuk menanggulangi virus corona. Ada tulisan ’made in Indonesia’ di APD impor itu memang menunjukkan dibuat di Indonesia, namun pemilik produknya tetap pihak luar negeri. Di Kecamatan Gunungputri pun terdapat banyak perusahaan pembuat APD. Hal itu dikatakan anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ahmad Fathoni. Menurutnya, beberapa pabrik di Gunungputri memproduksi APD. Namun untuk data yang lebih valid, ia masih harus berkoordinasi dengan kecamatan agar perusahaan yang memproduksi APD bisa memberikan bantuan kepada puskesmas di Kecamatan Gunungputri. ”Produk APD dari China ternyata benar, proses produksinya di Gunungputri. Tapi memang sudah dipesan ke sana (China, red). Mungkin perlu kebijakan untuk meminta ke pengusahanya. Tadi saya mengunjungi Puskesmas Wanaherang, Gunungputri dan ngobrol dengan kepala puskesmas, dokter Prima, ada beberapa hal penting yang beliau infokan, semisal ada beberapa pabrik APD (baju dan masker), hand sanitizer dan lain-lain di Gunungputri dan Cileungsi. Bisakah bupati lobi atau mengeluarkan kebijakan agar produk mereka bisa dibeli pemda untuk kebutuhan Bogor khususnya dan Jabar atau Indonesia umumnya,” jelasnya. Ia melanjutkan, permintaan dari puskesmas yang lain adalah meminta setiap pegawai diatur jam kerjanya secara bergantian. Untuk saat ini, semua yang bertugas di masing-masing puskesmas masih menggunakan sistem kerja biasa. ”Selain permintaan APD, ada juga permintaan dari setiap puskesmas, yaitu agar bisa diatur tim medis di puskesmas bisa dibuat sif masuk kerja. Jadi tetap bisa menjaga stamina dan kesehatan. Sekarang semua harus masuk. Padahal APD kan terbatas, khawatir nanti ambruk bareng. Ini mungkin bisa ibu bupati pertimbangkan untuk jadi kebijakan,” terangnya. Sementara itu, Camat Gunungputri, Didin Wahidin, membenarkan jika ada beberapa perusahaan di wilayahnya yang memproduksi APD. Namun dari data yang didapat, untuk perusahaan yang memproduksi APD tidak seluruhnya mengerjakan APD lengkap, dari satu perusahaan misalnya, hanya memproduksi masker. Sedangkan hand sanitizer tidak. Oleh sebab itu, ia saat ini sedang berkoordinasi dengan paguyuban perusahaan untuk memberikan data valid dan meminta agar bisa menyumbangkan APD-nya ke setiap puskesmas di Gunungputri. ”Betul, di Gunungputri ini ada beberapa perusahaan yang memproduksi APD. Tapi tidak seluruhnya dikerjakan satu perusahaan. Misalnya seperti Darya Varia yang mengerjakan APD hand sanitizer saja. Kita sudah minta agar bisa memberikan untuk puskesmas. Tapi karena permintaan cukup tinggi, pihak Darya Varia kehabisan stok. Langkah selanjutnya, kita sudah berkoordinasi dengan paguyuban perusahaan agar bisa memberikan APD kepada kita untuk didistribusikan ke setiap puskesmas atau masyarakat jika perlu,” bebernya. Sekadar diketahui, perusahaan yang membuat APD dan masker antara lain PT Pelita Garment, PT Sanpak Unggul, PT Motto, PT Multi One Plus, PT Darya Varia dan PT Mensana. (zis/els/py)