METROPOLITAN – Bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19 selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijanjikan pemerintah, ternyata belum terealisasi. Hal ini rupanya mendapat perhatian dari aktivis, Ruby Falahadi. Menurutnya, banyak warga yang mengharapkan bansos tersebut. Namun kenyataannya, mereka justru mengeluh dan bingung lantaran bantuan tak kunjung datang, apalagi kebagian. Bahkan, banyak yang tidak tahu apakah dia terdaftar sebagai penerima bantuan atau tidak. ”Bantuan itu seharusnya diberikan pada waktu dan orang yang tepat, sehingga efisien dan tepat sasaran,” ujar advokat muda ini. Ruby menambahkan, masyarakat diimbau pemerintah untuk #dirumahsaja, sementara mereka tidak punya persiapan untuk bertahan hidup di rumah. Sementara bantuan pemerintah tak kunjung tiba dan belum pasti kebagian. ”Bisa-bisa orang mati bukan karena corona, tapi gara-gara nggak makan,” katanya. Ia menambahkan, bansos yang bersumber dari APBN maupun APBD itu harus bisa dipertanggungjawabkan dalam artian tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi serta harus jelas penerimanya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Menyikapi hal itu, Ruby mengajak bersama-sama mengawasi bansos agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Bahkan, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) guna mengawasi pembagian bansos bagi warga terdampak virus corona (Covid-19) agar tepat sasaran. ”Bila ada penyelewengan, laporkan saja dan mengadu ke Satgas Saber Pungli untuk ditindaklanjuti,” ujarnya. (khr/b/els/py)