Senin, 22 Desember 2025

Jadi Jalur Mudik, Warga Sukamanah Takut Tertular Corona

- Senin, 4 Mei 2020 | 03:05 WIB

METROPOLITAN - Hendak ke wilayah Bekasi melewati jalur alternatif Kampung Cibedug, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, pengen­dara roda dua dan empat yang tidak menggunakan masker diminta berputar balik. Pantauan di lokasi, terlihat polisi yang bertugas di per­batasan Kabupaten Bogor itu menjaga ketat para pengendara yang hendak melewati jalur tersebut. Ba­hkan, polisi melarang pengendara, baik roda dua maupun empat yang hendak mudik melintasi jalur tikus itu. Sebelumnya, pemerintah melarang kegiatan mudik sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. La­rangan mudik tersebut sudah diterapkan pada 24 April 2020. Meski begitu, masih ada sejumlah orang yang nekat mudik dengan memi­lih jalur alternatif untuk menghindari pemeriksaan polisi. Namun herannya, di jalur alternatif perbatasan Kabu­paten Bogor menuju Bekasi itu tidak terlihat adanya penjagaan ketat dari ang­gota polisi yang berjaga di Pos Check Point Desa Suka­manah, Kecamatan Jonggol tersebut. Padahal, jalur itu merupakan salah satu akses jalan yang bisa menembus Bekasi, Cianjur, Garut dan Bandung. Akan tetapi, di Pos Check Point Polsek Jonggol itu tidak ada satu pun ang­gota polisi yang berjaga-jaga. Sementara itu, seorang warga Kampung Cibedug, Desa Sukamanah, Endang (40), mengatakan, setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor, hanya anggota polisi dari Bekasi yang aktif sampai malam. Menurutnya, penjagaan di Pos Check Point Polsek Jong­gol aktif hanya dari pagi sampai sore hari. Sedangkan pada malam hari tidak ada. “Paling cuma ada warga, itu juga yang jaga keamanan lingkungan di Kampung Cibedug,” ka­tanya. Sejak PSBB di Kabupaten Bogor diberlakukan, sambung Endang, banyak pengen­dara roda dua dan empat, baik berpelat B atau D sering melewati jalur tikus ini. “Ke sini-sini banyak pengen­dara lewat sini. Soalnya kan jalur ini bisa tembus ke Be­kasi, Cianjur, Garut dan Bandung. Pelat nomor po­lisi banyak B dan D,” jelasnya. Ia pun khawatir dengan banyaknya kendaraan yang melewati jalur perbatasan Bekasi ini. Apalagi, di tengah mewabahnya pandemi Co­vid-19 seperti sekarang. “Warga di sini khawatir banget, takut corona nyebar ke kita-kita,” tuturnya. (bdn/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X