METROPOLITAN - Seorang dukun pengobatan alternatif di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, kaget setelah mengetahui seorang yang sedang dirawat merupakan pasien positif virus corona atau Covid-19. Ketua Tim Gugus Covid-19 Sukamakmur, Teguh Yudiana, mengatakan, dukun itu tidak mengetahui jika perempuan yang tengah dirawatnya positif corona. Teguh mengisahkan, pasien tersebut sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit di Jonggol. Saat itu sang pasien diketahui mengalami gejala terpapar virus corona. Setelah dilakukan rapid test, ternyata hasilnya reaktif. Dokter kemudian melakukan tes swab kepada perempuan 42 tahun itu. ”Nah si pasien minta pulang paksa atas permintaan suaminya sebelum hasil tes keluar,” ujarnya. Menurut Teguh, pada Jumat (8/5) hasil tes swab pasien itu keluar dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Saat itu juga pihak rumah sakit berkoordinasi dengan tim medis Puskesmas Jonggol menjemput pasien ke rumahnya. Namun petugas tidak menemukan pasien itu di rumahnya. ”Saat didatangi petugas, pasien rupanya kabur. Keluarga juga tertutup dalam memberikan informasi,” katanya. Petugas medis kemudian melacak keberadaan pasien tersebut dan mendapat informasi jika perempuan itu sedang menjalani pengobatan alternatif di Kecamatan Cariu, namun setelah disusul tidak ada. Tiga hari melakukan pencarian, Tim Relawan Covid-19 akhirnya menemukan titik terang bahwa si pasien sedang menjalani pengobatan alternatif di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur. ”Begitu dicek ternyata ada dan saya langsung koordinasi dengan Gugus Tugas Covid Kecamatan Sukamakmur,” kata Teguh. Petugas medis dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) pun langsung menjemput pasien. Pasien kemudian dibawa dengan mobil ambulans ke RSUD Cileungsi. ”Alhamdulillah suaminya nurut. Dari keterangan suaminya, istrinya sudah dua hari menginap di tempat pengobatan alternatif itu,” kata Teguh. Untuk pencegahan lebih lanjut, Teguh mengatakan, saat penjemputan tim sempat memeriksa lingkungan sekitar, ruang pemeriksaan dan setiap kamar pasien milik si dukun. Dalam bangunan itu ada 10 pasien yang sedang berobat dan menjalani perawatan. Meski di setiap kamar disekat, Teguh menduga ada kemungkinan di antara pasien ada yang tertular virus corona. ”Makanya hari ini kami data, termasuk pemilik pengobatan alternatifnya,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, menambahkan, ada masalah edukasi terkait kejadian ini. ”Mungkin karena ini belum paham bahaya Covid-19 atau memang tidak teredukasi dengan baik,” katanya. Ia menyesalkan tingkah warganya yang lalai dalam merespons penanganan kesehatan sesuai protokol Covid-19. Kendati demikian, ia lega lantaran pasien telah dibawa ke RS untuk ditangani. ”Bukannya patuh pada anjuran dokter, malah kabur menuju mbah dukun. Dua hari dia menginap di dukun, tapi sekarang sudah diisolasi di rumah sakit,” imbuhnya. (tmp/els/py)