METROPOLITAN - Seba­nyak 41.633 petani yang be­rasal dari 40 kecamatan se- Kabupaten Bogor menda­patkan Kartu Tani. Pembe­rian kartu itu dilakukan se­cara simbolis kepada petani di Kecamatan Tanjungsari saat Panen Raya Padi, bebe­rapa waktu lalu. Kartu Tani adalah kartu yang digunakan dalam transaksi penebusan pupuk bersubsidi melalui mesin Electronic Data Cap­ture di pengecer resmi pupuk. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, dengan adanya Kartu Tani nantinya para petani dapat menggunakan­nya untuk membeli pupuk bersubsidi. “Kami harap penyaluran pupuk subsidi diharapkan dapat tepat sa­saran,” katanya. Petani yang memegang Kartu Tani mendapatkan keuntungan dengan harga pupuk yang lebih murah se­hingga dapat mengurangi biaya produksi dan dapat menyejahterakan petani. Kartu Tani yang merupakan kartu ATM juga dapat diguna­kan untuk menyimpan ta­bungan dan kemudahan pembayaran kredit usaha. Keberadaan Kartu Tani di­harapkan membawa dampak positif bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi masyarakat, pemerintah dan pihak ter­kait saja, melainkan yang paling penting adalah man­faat bagi para petani. Kabupaten Bogor yang me­miliki lahan sawah seluas 46.559 hektare, dengan luas panen 81.660 hektare ber­hasil memproduksi padi 509.119 ton pada 2019. Di­harapkan dengan adanya Kartu Tani, distribusi pupuk bersubsidi dapat tepat sasa­ran dan meningkatkan pro­duktivitas komoditas perta­nian, sehingga produksi pertanian di Kabupaten Bogor pun ikut meningkat dan petani tambah sejah­tera. (*/els/run)