METROPOLITAN - Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Parungpanjang, Kabupaten Bogor, berharap pembangunan Alun-Alun Parungpanjang bisa segera terbangun. Sebab, keberadaan alun-alun tersebut merupakan ciri khas perbatasan kedua Provinsi Jawa Barat dengan Banten, khususnya Kabupaten Bogor. ”Untuk Alun-Alun Parungpanjang sudah kita usulkan. Kajian dari Bappeda dan DPUPR sudah, pembangunan alun-alun kan program Pak Ridwan Kamil,” kata Camat Parungpanjang, Icang Alyudin. Icang menuturkan, Kecamatan Parungpanjang sudah melayangkan surat ke bupati Bogor bahwa penentuannya itu di Desa Parungpanjang. Namun alun-alun tersebut baru bisa terealisasikan pembangunannya pada 2022. ”Luas lahan yang akan diperuntukkan itu sekitar 9.700 meter. Alun-alun itu untuk jogging track, UMKM dan tempat bermain anak-anak,” terangnya. Icang pun berharap ketika terbangun, alun-alun tersebut dikelola BUMDes. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menganggarkan Rp1 miliar. Namun sepertinya anggaran tersebut tidak cukup. Sebab, pembuatan alun-alun itu membutuhkan anggaran sekitar Rp3 miliar. ”Nah sisanya nanti akan dibantu dari APBD Kabupaten Bogor, kalau ada. Mudah-mudahan ada anggarannya, karena ini covid. Saya berharap alun-alun ini bisa terbangun, karena Parungpanjang adalah gerbang utama Provinsi Jawa Barat dan Banten,” harapnya. Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Parungpanjang, Rina Herlis Lisrina, menambahkan, pembangunan Alun- Alun Parungpanjang justru akan berdampak positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kalau dibangun alun-alun itu pasti sangat cantik, bisa jadi pusat kota Parungpanjang. Saya berharap cepat terealisasi,’’ tukasnya. (mul/b/suf/py)