Kebijakan pembelajaran daring saat pandemi Covid-19 ternyata memiliki sisi positif dan sisi negatif untuk anak-anak. Siswa yang menjalani sekolah daring tetap merindukan teman-teman mereka. Belum lagi berbagai aktivitas hanya bisa dilakukan saat tatap muka. TAK ayal taman baca di masa pandemi dapat menjadi solusi agar belajar di rumah tidak membosankan. Hal tersebut dilakukan Karang Taruna (Katar) Temu Remaja XII Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Katar ini memiliki program taman baca untuk anak-anak usia 4-15 tahun. Pemuda lingkungan Kampung Cikuda yang peduli terhadap lingkungan mempersilakan siapa pun untuk datang. Bahkan, mereka memiliki slogan, ‘Siapa pun Boleh Hadir, kecuali Makhluk Halus’ Diketuai Muhammad Ramli, program lain yang diadakan Karang Taruna Kampung Cikuda antara lain acara keagamaan, seperti Isra Mikraj, Maulid Nabi hingga Muharam. Selain itu, ada Pekan Olahraga Temu Remaja XII, 17 Agustus dan Camping Ceria. Dukungan para orang tua terhadap taman baca ini sangat tinggi dan menjadi salah satu cara menghilangkan rasa bosan anak ketika masih dalam pembelajaran daring. “Buku bacaan didapat melalui open donasi dengan menyebar pamflet, mengunjungi website, mengunjungi laman Instagram dan bisa datang ke tempat taman baca yang berlokasi di Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri,” kata Ramli. Program taman baca ini, lanjut dia, dilakukan setiap Sabtu dan Minggu pukul 15:00 sampai selesai. Membaca terbukti ampuh dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pemuda Katar Kampung Cikuda melalui program Taman Baca melatih anak-anak agar memiliki kemampuan membaca sejak kecil. “Jadi, ketika dewasa nanti tidak ada lagi yang mengalami buta huruf. Seperti cendekiawan-cendekiawan bangsa juga terlahir dari lingkungan pendidikan yang di dalamnya tidak terlepas dari baca membaca,” pungkasnya. (mg6/suf/py)