METROPOLITAN - Petugas gabungan menemukan jasad wanita mengapung di Sungai Cileungsi, tepatnya di sisi Perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, kemarin. Sebelumnya, wanita berinisial EH (49) itu kedapatan terjun dari Jembatan Sungai Cileungsi, beberapa waktu lalu. Diduga, warga yang tinggal di Kota Wisata, RT 03/12, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor itu mengalami depresi berat. Petugas gabungan dari Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), Polsek Gunungputri, BPBD Kabupaten Bogor, Tagana dan lainnya langsung mencari korban selama hampir dua hari. Ketua KP2C, Puarman, menjelaskan, korban terbawa arus aliran Sungai Cileungsi-Bekasi sepanjang tujuh kilometer dari tempat kejadian. “Alhamdulillah sudah ditemukan, sekitar pukul 10:00 WIB. Ada masyarakat yang sedang mancing di Sungai Cileungsi, tepatnya di Desa Bojongkulur melihat mayat mengapung,” kata Puarman. Mendapat informasi warga, tim gabungan pencarian langsung menuju tempat penemuan jasad wanita itu kemudian melaporkannya kepada keluarga korban. “Lalu dilaporkan ke KP2C, kebetulan kami sedang mencari korban yang loncat dari Jembatan Cileungsi kemarin,” tambahnya. Awalnya, tim pencarian mengira jasad tersebut berjenis laki-laki. Namun saat dibalikkan badannya, ternyata korban seorang perempuan yang nekat loncat dari Jembatan Cileungsi. “Kita memanggil keluarga korban yang hilang kemarin, setelah dikonfirmasi ternyata betul,” lanjutnya. Sebelum melakukan aksi bunuh diri terjun dari Jembatan Cileungsi, korban sempat ditegur seorang petugas keamanan bernama Chaidiri. Ia melihat korban keluar dari klaster dan menuju arah Jembatan Canadiana Cileungsi, tempat kejadian. “Saya sempat tanya, mau ke mana bu? Dia jawab cari angin. Tapi dari raut wajah sudah beda akhirnya saya ikutin dari jauh, ternyata dia ke jembatan lalu loncat,” kata Chaidiri. Saat ini jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk divisum luar oleh pihak kepolisian. (rb/els/py)