METROPOLITAN - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, dikeluhkan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Gunungputri. Sebab, Kecamatan Gunungputri yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp200 miliar lebih, hanya mendapatkan Rp17 miliar untuk pembangunan di 2022. Ketua Apdesi Kecamatan Gunungputri, Udin Saputra, mengaku jumlah tersebut sangat kurang memadai. Bahkan, untuk tahun ini, Kecamatan Gunungputri hanya mendapatkan delapan persen kurang lebih dari pendapatan. ”Tentunya ini sangat jauh walaupun kita bicara prioritaskan. Yang kita prioritaskan itu jalan-jalan utama. Termasuk jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Tlajungudik dengan Desa Bojongnangka ini perlu diprioritaskan. Semoga di tahun ini, tapi di 2023 juga banyak yang harus dibangun. Seperti di Desa Ciangsana, tanggul harus dibuat. Jadi kalau ada banjir, Perumahan Villa Nusa Indah 5 tidak ikut kebanjiran,” ujar Udin Saputra kepada Metropolitan, kemarin. Udin Saputra menyebut banyak yang harus diprioritaskan di Kecamatan Gunungputri, seperti kantor kecamatan yang dari dulu belum ada pembangunan. Tidak seperti kecamatan-kecamatan lain yang sudah ada pembangunan dan bagus-bagus. ”Saya iri dengan kecamatan yang ada di Jonggol, Cariu. Kecamatan Gunungputri PAD terbesar tapi kantornya hanya begini-gini saja. Tidak sama sekali berubah semenjak saya menjabat ketua KNPI Kecamatan Gunungputri. Saya pernah mengusulkan juga tapi sampai sekarang belum terwujud. Ini sangat miris kalau melihat PAD Kecamatan Gunungputri yang begitu besar, tapi kantor kecamatan belum ada pembangunan. Sudah beberapa kali ganti camat,” paparnya. Kepala desa Ciangsana itu juga menyebut dengan adanya anggaran Rp17 miliar yang didapatkan per tahunnya banyak yang tidak terealisasikan untuk pembangunan dan perbaikan-perbaikan di setiap desa di Kecamatan Gunungputri. ”Ini dengan anggaran yang didapatkan Rp17 miliar per tahunnya, sangat terbatas. Wajar banyak yang dicoret untuk pembangunan yang sudah diprioritaskan. Pak Camat juga bingung untuk membaginya. Oke, kita mendapatkan Rp27 miliar. Tapi kan yang Rp10 miliarnya program Samisade. Kalau Samisade kan semuanya juga dapat,” jelasnya. Selebihnya, ketua Apdesi mewakili desa se-Kecamatan Gunungputri sangat kecewa dengan anggaran yang diturunkan hanya Rp17 miliar. Sedangkan, PAD Kecamatan Gunungputri sangat besar. ”Saya akan berkoordinasi dengan sepuluh kepala desa se-Kecamatan Gunungputri, dan anggota dewan yang ada di Dapil II yang ada di Kecamatan Gunungputri, serta dengan camat agar Kecamatan Gunungputri mendapatkan anggaran yang lebih besar lagi. Dan saya berharap tahun depan anggarannya bisa ditambahkan lagi,” pungkasnya. (ags/jis/els/run)