Pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, ambruk. Namun, sampai saat ini belum ada penanganan untuk perbaikan dari pemerintah desa (pemdes). KEPALA Desa Wargajaya Ooy memaparkan, adanya TPT yang ambruk di Desa Wargajaya adalah bencana alam. Hal itu sudah dilaporkan kepada pihak kecamatan. ”Saya juga sebelumnya musyawarah, apakah TPT ini harus diberonjong atau tidak. Sebenarnya perkara pertanggungjawaban ada di kades. Padahal pelaksana ada di TPK. Dulu juga sempat daerah itu erosi. Saya kira sudah dianggap kekar tapi nyatanya belum. Saya sudah mengupayakan dengan anggaran segini ternyata hancur. Tapi hancur bukan keinginan kita,” ujarnya kepada Metropolitan. Dengan ambruknya TPT tersebut, ia mengaku akan bertanggung jawab dan akan bangun kembali, juga akan berkoordinasi dengan pihak yang berkompeten dalam pembangunannya kembali. ”Saya sebagai kades, bagaimana juga tetap tanggung jawab. Walaupun mau jual apa juga, saya siap mempertanggungjawabkan untuk dibangun kembali. Cuma kita luruskan dulu tahapannya. Tahap pertama TPT, tahap kedua pengecoran,” paparnya. Lebih lanjut, Ooy yang juga Ketua Apdesi Kecamatan Sukamakmur itu sudah meminta saran kepada dinas-dinas terkait dengan pemasangan TPT tersebut. ”Ada yang memberikan saran kepada saya, walaupun dari kabupaten juga mengatakan dikurangi saja pak volume yang 360 untuk perbaikan TPT kembali. Saya berpikir kalau dialihkan ke TPT kembali pasti akan hancur lagi. Sekarang kenapa ditunda, karena ditunggu keras dulu,” terangnya. Begitu TPT ambruk, ia langsung membuat laporan. Awalnya satu titik, dua tiga-hari ke depan turun hujan menjadi dua titik. ”Sebelumnya saya membangun TPT ini koordinasi dengan PUPR dan UPT saya tempuh. Dan juga dinas terkait seperti DPMD maupun pendamping kabupaten terus-terusan. Seperti peletakan batu pertama juga disaksikan camat juga hadir. Jadi intinya mah tidak menyangka bahwa pembangunan TPT ini akan hancur,” pungkasnya. (ags/jis/els/run)