METROPOLITAN – Pemerintah Desa (Pemdes) Ciangsana merombak total kantor Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan lantaran kondisi bangunan untuk melayani masyarakat sudah lapuk di bagian atap. Bahkan saat dilihat dari kasat mata saja cukup mengkhawatirkan, sehingga bisa membahayakan staf dan warga yang mengurus administrasi jika tiba-tiba ambruk. Kades Ciangsana, Udin Saputra, mengatakan, perombakan bangunan kantor desa yang sudah berdiri sejak 1997 itu dilakukan awal Maret 2022 dengan anggaran di tahap pertama sebesar Rp600 juta yang bersumber dari anggaran Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BHPRD). ”Kalau bangunan ini dibiarkan sampai tahun depan, dikhawatirkan akan ambruk dan membahayakan warga dan staf saya. Apalagi di bagian genteng sudah terlihat miring-miring, karena penahannya sudah lapuk. Makanya kita merombaknya dengan anggaran BHPRD,” papar Udin kepada Metropolitan, kemarin. Udin memaparkan, di tahap awal pembangunan kantor desa ini ditargetkan 90 hari kerja. Untuk sementara pelayanan dialihkan ke kediamannya yang berada tak jauh dari kantor desa. ”Target pembangunan selesai setelah Lebaran. Tapi untuk pelayanan tetap dilakukan, hanya dialihkan di rumah,” paparnya. Walau pelayanan dilakukan di rumahnya, tak mengurangi kenyamanan warga dalam mengurus administrasi. ”Untuk pelayanan kepada warga tetap sama, walaupun di rumah saya. Kan saya buat suasana seperti di kantor desa, mulai dari pelayanan sampai ruangan staf juga disediakan,” pungkasnya. (gus/jis/els/py)