PARUNGPANJANG - Sejumlah warga Perumnas 2 terpaksa membenahi sendiri saluran air yang mampet di Jalan Raya Anggur 10, RT 03/09, Desa Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang. Pasalnya kendati hal itu sudah dilaporkan ke pengembang, hingga kini belum ditanggapi.
Salah seorang warga Perumnas 2, Agus Winaryo (42) mengatakan, sejak ada truk tronton berlalu-lalang mengangkut bahan material ke Perumahan Sentraland, jalan perumnas jadi hancur. Bahkan, truk tronton tersebut pernah terbalik. “Ini kan jalan untuk warga perumnas, kenapa truk segede gajah melintas di jalan ini?” ungkapnya kepada Metropolitan, kemarin.
Karena itu, lanjutnya, kondisi drainase di Jalan Raya Anggur 11 mampet. Sehingga, air yang mestinya mengalir ke kali jadi tersendat. “Bahkan di Jalan Anggur 10 kerap terjadi banjir saat hujan tinggi lantaran saluran air yang mengalir ke kali itu mampet. Ketika hujan, kita terkena banjir selutut orang dewasa,” katanya.
Ia mengungkapkan, warga perumnas sudah melayangkan surat dalam bentuk komplain ke pihak pengembang tapi belum direspons. “Sudah dua kali kita melayangkan surat agar saluran air yang kerap mampet dan membuat banjir segera dibenahi. Namun, hingga kini belum ada tanggapan. Ya terpaksa kita bongkar, ini merupakan hasil kesepakatan warga,” kesalnya.
Sementara Ketua RT setempat, Yani menjelaskan, pihaknya sudah tiga kali melayangkan surat ke pihak perumnas agar memperbaiki drainase. Namun, hingga kini belum ada realisasi pihak perumnas. “Hujan satu jam saja sudah banjir karena tidak ada lagi saluran air. Ini satu-satunya saluran air yang menghubungkan ke kali,” pintanya.
(sir/b/sal/run)