bogor-utara

Jadi Sarana Mencegah Konflik, Kembangkan Potensi Kearifan Lokal

Selasa, 14 Februari 2017 | 09:28 WIB

Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya mengembangkan kearifan lokal masyarakat di Indonesia dengan membentuk Forum Keserasian Sosial (FKS).Hal tersebut diharapkan dapat menjadi sarana guna mengantisipasi terjadinya konflik di sejumlah daerah.

Setiap tahun, ditargetkan sebanyak 500 titik wilayah potensi konflik dapat terjangkau oleh program keserasian sosial. Maka di Desa Warujaya dan De­sa Pamegarsari, Kecamatan Parung di­resmikan Forum Keserasian Sosial.

Perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Iis Susilawati mengatakan, mela­lui program keserasian sosial, Kemensos menyediakan anggaran yang dapat di­gunakan masyarakat untuk mengembang­kan potensi kearifan lokal di daerahnya masing-masing.

“Peningkatan kearifan lokal ini, di­harapkan berpengaruh terhadap ber­kembangnya kerja sama antar masy­arakat dari beberapa desa, maka dengan sendirinya meminimalkan potensi terjadinya konflik,” kata Iis, baru-baru ini

Ia menambahkan, kerja sama antar ma­syarakat, peran tokoh adat, serta kearifan lokal tersebut, dengan sendirinya akan membentuk semangat kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, sebagai bentuk keserasian sosial.

Dengan begitu, dialog antar masyara­kat pun terjalin. Ini juga akan menjadi titik di mana masyarakat saling menya­dari bahwa perbedaan antara masing-masing mereka dapat diatasi dengan persamaan yang juga mereka miliki,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Camat Parung Pepep Hamdi berharap, dengan adanya program tersebut dapat menciptakan dan membangun suasaana harmonis dan kegotongroyongan di tengah ma­syarakat, sehingga tidak terjadi konflik sosial.

“Keserasian sosial merupakan bentuk implementasi dari pemikiran, bahwa nilai-nilai kebersamaan akan berkembang kembali. Jika ada upaya untuk mem­baurkan masyarakat secara sosial budaya dalam suatu kebersamaan,” jelas mantan Sekcam Sukaraja itu.

(bo/sal)

Tags

Terkini