Setiap akhir pekan biasanya sebagian waktu hanya digunakan para remaja kumpul bersama rekan-rekannya. Bahkan, tidak sedikit waktu produktif mereka dihabiskan untuk sekadar hura-hura yang tidak jelas manfaatnya.
Namun bagi sebagian remaja, terutama yang memiliki mimpi dan semangat untuk menjadi calon pemimpin, akhir pekan pasti diisi dengan aktivitas positif. salah satunya mengikuti perlombaan School of Universe Trashic Competition 2017.
”Lomba trasic antara sekolah se-Kabupaten Bogor ini, mempertemukan berbagai tim trasic terbaik, diantaranya Trashic Pesantren Nurul Iman, Sekolah Alam Bogor, dan Sekolah Alam Cikeas.” ujar Azza El Munadiyan, Publik Relationship Dompet Dhuafa Pendidikan, kemarin.
Gelaran Trasic SoU Competition 2017 ini, berlangsung ketat dan menegangkan. Selain penampilan atraksi setiap tim peserta, aroma kompetisi juga sangat terasa, saat setiap tim menyaksikan kebolehan tim lawan dalam melakukan penampilan. Perlombaan makin semarak, saat suporter masing-masing tim memberikan dukungan kepada tim unggulannya, bahkan seringkali terdengar teriakan ”wuuu” saat tim lawan memperlihatkan kebolehannya. Namun kondisi kemeriahan itu, tidak membuat siswa tim Smart Ekselensia demam panggung.
Dimulai penampilannya seiring pukulan gendang dengan irama lagu tarian Papua, siswa bernama Putra, menjadi pembuka penampilan tim Ritme memasuki panggung. Langkah penuh keyakinan, sambil memainkan seluruh alat musik yang mereka pegang membuat pembuka penampilan berjalan lancar. Medley (irama pembuka) terus dimainkan disusul dengan Manuk Dadali dan dilanjutkan lagu Perahu Layar dan Apuse.
Hasilnya, School of Universe Trashic Competition 2017 dimenangkan oleh tim Tasic Ritme Smart Ekselensia Indonesia. Ritme berhasil merebut piala bergilir Trashic SOU sebagai pemenang pertama. Personel Ritme yang terdiri dari Angga, Reza, Tobi, Devon, Restu, Irhas dan, Putra sebagai penabuh arumba, berhasil mengharumkan nama Smart Ekselensia Indonesia.
Menurut pembimbing siswa, Masfufatun, tim Trasic Ritme Smart Ekselensia dalam perlombaan kali ini, menambah jumlah anggota. ”Penambahan anggota tersebut, merupakan strategi untuk mendapatkan tambahan nilai untuk peserta lomba. Karena didalamnya, menyertakan alat musik tradisional,” ucap Mbak Fufu, sapaan akrabnya.
(khr/b/sal)