RUMPIN – Rencana peningkatan Jalan Cicangkal-Janala di bagian tengah dan utara wilayah Kecamatan Rumpin pada tahun anggaran 2017 malah mendapat penolakan warga. Sebab, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tersebut malah menguntungkan pengusaha galian.
Anggota BPD Desa Tamansari Acim menolak rencana tersebut selama pemkab belum tegas menindak dan menertibkan angkutan tambang. ”Iya, kalau saya tidak setuju Jalan Janala- Cicangkal dicor, apalagi nilai anggarannya Rp8 miliar. Pasti kan tidak tahan lama, karena tronton melintas rata-rata di atas 40 ton. Pemkab seharusnya lebih tahu hal itu. Peningkatan jalan cuma buang-buang uang rakyat saja,” ujarnya.
Agar hasil pembangunan maksimal, lanjut Acim, pemkab seharusnya mengajak semua perusahaan tambang di Kecamatan Rumpin bekerja sama agar kualitas tonase jalan sesuai berat tonase kendaraan yang melintasi jalan tersebut.
”Soalnya kan mereka (perusahaan tambang, red) yang lebih banyak menikmati jalan bagus. Selama ini jalan di Rumpin banyak yang hancur karena angkutan material tambang melebihi daya dukung jalan. Jadi, pemerintah harus tegas. Ini untuk menghindari jangan sampai masyarakat selalu demo turun ke jalan,” tegasnya.
Berbeda dengan Acim, sejumlah warga sudah mengirimkan surat yang ditujukan kepada Pemkab Bogor. Dalam suratnya, mereka meminta pengerjaan proyek peningkatan jalan tersebut tidak dilakukan dengan menambah tinggi badan jalan. Warga juga meminta jalan digali terlebih dulu, sehingga badan jalan tidak lebih tinggi dari rumah tempat tinggal mereka. ”Kalau jalan dibangun dan dicor terus tidak digali, pasti risikonya rumah kami akan terus kebanjiran,” ujar warga Desa Tamanasari Yani.
Pun demikian disampaikan pemilik toko mebel di Desa Tamansari Yanto. Menurut dia, usulan warga yang ditandatangani bersama itu bukan hendak menghambat atau tidak setuju adanya perbaikan jalan yang sudah rusak parah tersebut. ”Sekarang saja kami sering kena limpahan air kalau hujan lebat turun. Soalnya saluran air di pinggir jalan tidak ada. Apalagi kalau jalan dibangun lebih tinggi, pasti air semakin besar masuk rumah warga,” pungkasnya.
(sir/b/sal/py)