bogor-utara

DD Belum Cair, Aparat Desa Galau

Jumat, 2 Juni 2017 | 09:15 WIB

RANCABUNGUR - Menyambut Ra­madan, aparat Desa Mekarsari, Keca­matan Rancabungur, malah galau. Se­bab, Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat hingga saat ini belum juga cair. Padahal, dana tersebut sangat dibutu­hkan untuk pembangunan desa, ter­masuk gaji perangkat desa. “DD seha­rusnya cair April, tapi sampai sekarang dana itu belum juga turun,” terang Kepala Desa (Kades) Mekarsari Sulaeman kepada Metropolitan, kemarin.

Molornya DD menyebab­kan aparatur desa gelisah, karena program kerja yang disusun terancam beranta­kan. Sebab, keterlambatan ini membuat anggaran pe­merintah desa (pemdes) membengkak. “Kami sudah anggarkan dana perbaikan jalan misalnya Rp10 juta, maka keterlambatan ini bisa membuat anggaran itu bengkak menjadi Rp15 juta,” ung­kapnya.

Akibat penyaluran dana itu terlambat, tambah Sulaeman, maka akan menghambat pro­gram yang sudah direncanakan. Sehingga ini membuatnya jadi sorotan masyarakat ka­rena telanjur menyosialisasikan program kepada masyarakat. Sementara masyarakat tidak tahu bahwa dana untuk membangun di wilayah me­reka belum cair. “Ini kadang jadi beban bagi kami karena harus menjelaskan se­cara berulang-ulang kepada mereka,” katanya.

Sementara itu, Kades Kemang, Keca­matan Kemang, Entang Suana meminta ketika DD turun jangan berbarengan dengan dana program lain. ”Saat program sedang berjalan, misal program pembangu­nan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terus DD turun juga, ini akan membuat tumpang tindih dan saat penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) jadi kurang efisien. Jadi, saya berharap jangan turun berbarengan, minimal ada jeda waktu,” bebernya.

(khr/b/sal/py)

Tags

Terkini