RANCABUNGUR – Seperti diketahui, ada empat trayek angkutan kota (angkot) yang ngetem di depan kantor Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur. Di antaranya trayek Bantarkambing– Merdeka, Rancabungur–Bojonggede, Ciampea–Merdeka dan satu omprengan.
”Kami setiap hari ngetem di sini, karena memang penumpang habisnya di sini. Kawasan ini memang strategis, karena sebagai penghubung ke Ciampea. Sopir sih inginnya ada terminal kecil. Dengan begitu, angkot nggak ngetem sembarangan,” ujar sopir yang biasa mangkal di depan kantor Desa Rancabungur Nana (45) kepada Metropolitan, kemarin.
Nana juga berharap ada perhatian dari instansi terkait untuk membangun subterminal. Ke depan, keberadaan angkot di sini akan bertambah dengan dibangunnya proyek jalan lingkar Dramaga dan Ciampea. ”Saya pribadi dan kawan-kawan menginginkan ada terminal bayangan. Walaupun kecil untuk kami angkot yang trayeknya berakhir di sini, tidak seperti sekarang kami parkir dan ngetem di bahu jalan,” tuturnya.
Salah seorang warga, Ajid (34), mengungkapkan hal yang sama terkait perlu adanya subterminal. ”Sudah seharusnya di Rancabungur ada tempat ngetem atau terminal bayangan, karena kalau seperti ini terus kesannya seperti tidak ada perhatian dari pemerintah,” keluhnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Rancabungur yang juga Ketua BBR Korwil Rancabungur Giri meminta sopir angkot diperhatikan dengan membangun terminal bayangan. ”Saya juga mengharapkan adanya terminal karena tempat ngetem angkot tersebut persis depan kantor desa dan sekolah dasar. Kalau ada terminal angkot itu tidak akan ngetem di bahu jalan yang kadang jadi penyebab kemacetan,” pungkasnya.
(khr/b/sal/py)