KEMANG - Wacana pembongkaran pedagang kaki lima (PKL) di wilayah perumahan Billabong oleh Satpol PP Kabuapaten Bogor beberapa waktu lalu, ditanggapi miring oleh warga yang biasa mengais rezeki di perumahan tersebut.
Nurjamah (53) salah satu pedangang kopi mengatakan, kalau dagangannya sempat dibongkar beberapa waktu lalu. Wanita paruh baya ini mengaku sedih melihat dagangannya hancur pada waktu itu, dirinya hanya berharap Pemerintah Kabupaten Bogor yang notabene bupatinya perempuan juga bisa merasakan jeritan warga miskin seperti dirinya.
"Ibu Bupati ini bukan bangunan permanen, suatu saat pihak pengembang meminta kami untuk tutup, kami akan tutup. Sejauh ini belum ada teguran dari pihak Billabong, memang Pemda bisa menjamin setelah warung kami dibongkar kami orang kecil mendapat bantuan dari mereka yang di atas," ujarnya kepada Metropolitan dengan nada sedih.
Hal yang sama diungkapkan Nurman (45) pedagang buah. Menurut bapak dua cucu ini, wacana pembongkaran pedagang di kawasan Billabong syarat titipan. Pasalnya, pembongkaran tidak merata. Dan dia berharap pembongkaran tidak jadi dilakukan karena akan membunuh mata pencaharian masyarakat sekitar yang biasa berjualan di wilayah itu.
"Untungnya ga banyak mas, dari pada saya meminta - minta atau jadi pengemis, lebih baik saya berjualan, hasilnya sedikit tapi untuk anak - anak saya bisa ber sekolah. Saya mohon lihat kami orang kecil, jangan karena kekuasaan rezeki kami engkau rampas," pungkasnya.
(khr/b/sal)