BOJONGGEDE - Demi bersekolah ratusan siswa mulai dari SD, SMP, hingga SMA di Kampung Sudimampir RT 01/04, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, terpaksa harus berjalan dua kilometer menuju jalan utama untuk menaiki kendaraan angkutan umum. Pasalnya, jembatan yang biasa dilaluinya terputus.
Para siswa harus berangkat lebih awal, karena mereka harus berjalan menuju jalan utama, banyak masyarakat menyayangkan tidak ada tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Bogor yang membiarkan jembatan tersebut tanpa perbaikan.
"Mereka (pelajar -red) mau nyebrang itu kan setu, kalau kali saya yakin mereka masih berani, jembatan itu dulu dibangun oleh pemerintah desa. Jadi dampak terputusnya jembatan itu satu RW jadi terisolir. Saya berharap bupati mau mendengar keluhan anak - anak kami, mereka penerus bangsa tapi untuk menuju sekolah saja harus berjalan berkilo - kilometer," ujar warga sekitar, Sahari (45) kepada Metropolitan, kemarin.
Sementara Kepala Desa Cimnaggis, Abdul Azis Anwar membenarkan, Kampung Sidumampir RT 01/04 jadi terisolir, karena jembatan yang biasa dilalui masyarakat terputus akibat luapan air di Setu Kemuning, dirinya juga berharap ada bantuan dari pihak Kabupaten Bogor.
"Iya dulu itu dibangun oleh desa, karena merasa kasihan melihat warga harus memutar untuk ke rumahnya, dengan adanya jembatan itu masyarakat sangat terbantu, roda ekonomi mereka pun baik, tapi dengan terputusnya jembatan itu masyarakat menjadi prihatin, sekali lagi saya meminta kepada ibu bupati untuk turun dan melihat ratusan pelajar harus rela jalan kaki berkilo - kilometer untuk menuju jalan utama," tukasnya.
(dyn/b/sal)