bogor-utara

PKL Pasar Parung Harus Dicarikan Solusi

Jumat, 15 Desember 2017 | 12:04 WIB

-

PARUNG – Pedagang Kaki Lima (PKL) kembali berjualan dan memenuhi bahu jalan di depan Pasar parung Kecamatan Parung. Akibatnya ruas jalan di sekitar Pasar Parung kembali macet sehingga menyulitkan pengendara yang melintas jalan tersebut.

“Adanya PKL sudah lama terjadi dan tidak bisa dipungkiri. Hal ini akibat pedagang kecil kalah bersaing dengan mall yang ada di Parung,” ujar pengamat sosial bisnis dan ekonomi Swandana kepada Metropolitan, kemarin.

Swandana menambahkan, menjamurnya PKL biasanya juga dipicu akibat sepinya pasar modern yang dibangun pemerintah setempat. “Makanya BUMD Pasar Tohaga harus segera memberikan solusi terkait persoalan PKL ini. Karena jika dibiarkan, bukan tidak mungkin jumlah mereka akan terus bertambah. Lalu dampak kemacetan semakin parah dan warga pengguna jalan semakin dirugikan,”ujarnya.

Menurutnya, kenyamanan bagi para pejalan kaki dan pengendara serta para pembeli yang berbelanja di Pasar Parung adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena jika kemacetan terus terjadi dan tanpa ada solusi, dipastikan para pembeli akan segan untuk datang dan belanja ke Pasar Parung. “Kenyamanan para pembeli itu sangat penting. Supaya perputaran roda ekonomi warga terus berjalan. Tapi kalau begini terus, tidak akan berkembang. Jika tidak ada penataan pasar, ya artinya membiarkan kondisi pasar makin semrawut,” tuturnya.

Sementara salah seorang pedagang kaki lima Yanto mengaku terpaksa menggelar dagangan di jalan, karena berjualan di kios Pasar milik PD Tohaga selalu sepi pembeli. Jadi menurutnya, lebih baik berjualan di bahu jalan karena dipastikan lebih ramai pembeli. “Kami kan cari uang, terus kalau sepi pembeli buat apa. Cicilan kios (Pasar Parung) tetap harus dibayar tiap bulan. Jadi terpaksa saya gelar dagangan di sini. Ya meskipun saya tahu ini jadi penyebab kemacetan.” pungkasnya.

(khr/b/sal)

Tags

Terkini