bogor-utara

AKHIRNYA PENGUSAHA TAMBANG MENYERAH

Jumat, 29 Desember 2017 | 13:51 WIB

-

PARUNGPANJANG - Polemik terkait aktivitas transportasi tambang yang me­micu aksi demo penutupan jalan oleh warga Desa Jagabaya dan Desa Lumpang memasuki babak baru. Seperti diketahui, aksi demo warga beberapa hari lalu mendapat perhatian serius Pemkab Bo­gor dan Pemprov Jawa Barat. Hal ini terbukti dengan digelarnya rapat ga­bungan antara semua pihak yang ber­langsung dua hari berturut-turut di Pendopo Bupati.

Pascarapat gabungan di Pemkab Bogor, Muspika Kecamatan Parungpanjang langsung melakukan pertemuan lanju­tan di aula Kecamatan Parungpanjang, Rabu (27/12) sekitar pukul 21:00 WIB.

Menurut keterangan yang didapat Met­ropolitan, pertemuan berlangsung an­tara pihak quari (perusahaan tambang) dengan masyarakat. ”Pertemuan diada­kan guna mendengarkan paparan tentang hasil rapat gabungan yang telah dilaku­kan sebelumnya di aula Pendopo Bu­pati Bogor membahas perbaikan Jalan Raya Parungpanjang yang rusak,” ujar Kapolsek Parungpanjang Kompol Nu­rahim.

Dalam pertemuan tersebut, sambung dia, pihak quari akhirnya menerima ke­inginan warga akan adanya tanggung jawab untuk perbaikan dan perawatan jalan. Adapun isi kesepakatan mediasi tersebut, di antaranya membuat surat perjanjian bahwa Gun Gun Pantja Bu­diman selaku Pimpro PT Gunung Sam­purna Makmur, mewakili anggota Aso­siasi Quari Cigudeg (AQC) yang berjum­lah 21 quari di Kecamatan Cigudeg, menyanggupi dan bertanggung jawab perbaikan dan perawatan jalan Caring­in-Parungpanjang dengan waktu peker­jaan selama Januari-Maret 2018.

Adapun poin perjanjian perawatan dan perbaikan jalan tersebut. Pertama, mela­kukan pengurugan jalan dengan mate­rial KW 1. Kedua, melakukan penyiraman jalan dengan empat kendaraan tangki air. Ketiga, mematuhi jam tayang yaitu mulai pukul 06:00-09:00 WIB dan pukul 16:00-19:00 WIB. Keempat, membentuk panitia perawatan jalan yang dibentuk quari dengan melibatkan masyarakat untuk kontrol.

“Hasil kesepakatan lainnya akan di­buka setelah dipastikan perusahaan tambang menandatangani kesepakatan tersebut. Warga akan membuka jalan raya yang ditutup agar truk tambang bisa melintas kembali, terutama truk tronton yang sudah ada muatannya dan sempat tertahan. Warga akan mengawal alat berat berupa eskavator dan fibro guna membersihkan batu-batu dan lain­nya yang merintangi dan menutupi jalan. Selanjutnya perbaikan jalan akan dila­kukan rutin setiap hari,”pungkasnya. (sir/b/sal/py)

Tags

Terkini