BOJONGGEDE - Warga menutup pintu perlintasan Kereta Api Perum Gaperi RT 01 RW 11, Kedung Waringin, Bojonggede, kemarin siang. Lantaran para penjaga operator palang tidak mau berjaga karena belum digaji.
Berdasar keterangan warga Juni (38) petugas bernama Adi dan Mamur sudah lepas tanggung jawab sebagai penjaga gardu palang KA, karena sudah beberapa bulan belum gajian.
“Bapak Adi maupun Mamur sudah tidak mendapat gaji berupa honor dari pihak instansi terkait yaitu Pemda Kabupaten Bogor, Dinas Perhubungan (Dishub) dari bulan 10. Karena alasan itu sekarang sudah tidak dijaga lagi,”ujarnya kepada wartawan, kemarin
Sebagai sopir angkot 31 jurusan Terminal Bojonggede – Kandang Roda ini, inisiatif warga lingkungan antisipasi jatuhnya korban lantaran pintu perlintasan sudah tidak dijaga akhirnya ditutup.
“Semua pengendara bermotor baik pribadi maupun umum mengambil jalur alternatif lain jika mau ke arah Depok maupun Bogor. Karena di sekitar lokasi merupakan jalan alternatif ke Cibinong,” katanya.
Sementara itu Ahmad (56) tokoh masyarakat Kedung Waringin menuturkan, penjaga pintu palang perlintasan Gaperi sudah diambil alih masalah pembayaran honor oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.
“Awalnya penjaga pintu dibayar oleh pengembangan Perum Gaperi, karena kini sudah berstatus diambil alih Pemda maka yang bertanggung jawab adalah Dinas Perhubungan setelah sebelumnya ada pertemuan kesepakatan pembayaran penjaga pintu palang oleh Dinas Perhubungan,”ungkapnya.
Kapolsek Bojonggede Kompol Agus Koster Sinaga, mengatakan permasalahan pembayaran honor para pintu penjaga palang kereta Perumahan Gaperi Stasiun Bojonggede ini sudah sempat dibahas bersama oleh beberapa instansi terkait di kantor Stasiun Bojonggede.
“Pertemuan sudah kita lakukan antara penjaga pintu palang Gaperi, Camat Bojonggede, PT KAI, serta dari Dinas Perhubungan. Setelah pihak Perum Gaperi sudah tidak sanggup lagi membayar, maka disepekati Dinas Perhubungan untuk membayar honor penjaga pintu palang,”tuturnya.
Mantan Kanit Resmob Subditkrimum Polda Metro Jaya ini mengaku mengantisipasi jatuhnya korban lantaran tidak ada yang menjaga pintu palang anggota ditempatkan di lokasi.
“Anggota bersiaga di lokasi membantu menyebrangkan pejalan kaki. Sedangkan pengguna kendaraan kita putar mencari jalan alternatif lain. Dari kejadian ini sudah kita laporkan ke Dinas Perhubungan,” pungkasnya.
(pk/sal)