RUMPIN - Kembali seorang warga di wilayah Kecamatan Rumpin meregang nyawa akibat tenggelam di kolam bekas galian tambang. Korban ditemukan dakam keadaan tewas, setelah hampir 10 menit dilakukan pencarian oleh tim Sat Bravo 90 Paskhas TNI AU pada hari Rabu, (14/03) sekitar pukul 08.00 WIB. Korban bernama Fikri Haikal (16) warga Kampung Cibuluhen RT 01 RW 09 Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin.
Pasca peristiwa tragis tersebut, warga sekitar kolam bekas galian tambang mengaku resah dan khawatir, satu waktu akan ada korban jiwa lainnya. Pasalnya, selama 3 tahun setelah tidak lagi ada aktifitas galian, lokasi bekas galian tambang itu dibiarkan tidak terurus. "Kami warga takut ada korban jiwa lagi. Masalahnya, lokasi bekas galian sudah dipenuhi air sedalam 5 sampai 7 meter. Sudah jadi seperti Setu (danau-red). Seharusnya para pengusaha galian membuat pagar pembatas." keluh Yanto (42) warga Desa Tamansari kepada Metropolitan saat ditemui di lokasi kejadian.
Ketakutan warga sangat beralasan, karena dari data yang dimiliki Metropolitan dan sumber lainnya, peristiwa tewasnya Fikri Haikal (16), menambah rentetan daftar korban tewas akibat tenggelam di kolam bekas galian tambang. Ada tiga wilayah kecamatan yaitu Rumpin, Parungpanjang dan Gunungsindur, yang memiliki banyak kolam bekas eksploitasi tambang galian C. Kolam bekas galian tambang di tiga wilayah kecamatan ini, telah merenggut korban jiwa dari kalangan anak - anak, kaum remaja belasan tahun hingga orang dewasa. Diantara daftar korban jiwa tersebut, adakah dua anak perempuan bernama Diah (10), dan Siti Rosidah (9) warga Desa Jagabaya Kecamatan Parungpanjang. Kedua korban tergelincir ke kolam bekas galian dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit, Sabtu 25 Febuari 2017. Lalu ada korban bernama Raehan Ali Shabhana (10) yang ditemukan tewas di kolam bekas galian tambang di Kampung Cipariuk RT 01 RW 01, Desa Pingku, Kecamatan Parungpanjang, Minggu (30/4/2017)
Selanjutnya, kembali peristiwa serupa merenggut nyawa seorang siswa SD bernama Muhamad Iqbal (7) yang tewas tenggelam di kolam genangan air bekas proyek Perumahan Serpong Kencana, Kampung Perum 2 Jalan Sawo, RT 03/04, Desa, Parungpanjang, pada Selasa 3 oktober 2017. Sementara di Kecamatan Gunungsindur, kolam bekas galian merenggut nyawa Abdul Zaini (24) yang ditemukan sudah tidak bernyawa di danau buatan di Perumahan Bukit Dago, Rawakalong, Kecamatan Gunungsindur, pada Kamis (11/1/2018).
Di Kecamatan Rumpin, korban tewas tenggelam di kolam bekas galian tambang juga sudah banyak terjadi. Diantaranya korban bernama Suwandi (29), warga Kampung Pasirjeruk, RT 02/03, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin yang tewas tenggelam karena terpeleset saat memancing di bekas galian pasir yang terletak di Kampung Lame, RT 01/04, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin.
Terkait hal ini, warga berharap agar para pelaku eksploitasi tambang galian C ikut bertanggungjawab. "Seharusnya pemilik galian tambang ikut bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan, hingga menimbulkan malapetaka untuk warga sekitar," kata Abdul (27) salah seorang tokoh pemuda di Kecamatan Parungpanjang. Dia menuturkan, pemilik galian punya kewajiban menutup lokasi bekas galian tambang dan tidak meninggalkannya begitu saja. "Paling tidak, mereka seharusnya membuat papan peringatan agar warga atau anak - anak tidak mendekati lokasi danau bekas galian tersebut. Mereka juga seharusnya membuat pagar pembatas di setiap sisi kolam galian, agar tidak terjadi lagi korban tenggelam berikutnya," pungkasnya.
(sir/b/sal)