PARUNG - Salah satu penciri kabupaten termaju di Indonesia salah satunya, di setiap kecamatan harus memiliki mesjid agung. Salah satu masjid yang menjadi ikon kebanggan masyarakat Parung akhirnya memasuki tahap finishing setelah dilakukan renovasi besar-besaran sejak hampir sembilan bulan.
Ketua Dewan Kemakmuran (DKM) Masjid Besar Riyadhus Shalihin Parung, Ust. Dadi Kurnia mengatakan, jika tidak ada halangan bulan Mei 2018 masjid siap diresmikan oleh Bupati Bogor, Nurhayanti. Dadi menjelaskan, ada beberapa perubahan mendasar setelah direnovasi.
"Yang pasti dari nama masjid. Sebelumnya bernama Masjid Riyadhus Shalihin Parung. Diperesmian nanti nama tersebut akan diubah menjadi Masjid Besar Riyadhus Shalihin Parung," ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Masih kata Dadi, alasan penyisipan berubah nama, karena masjid tersebut memiliki tiga keistimewaan. "Yaitu dari segi kemegahan bangunan, luasnya area parkir, serta lokasinya yang berada di jalur lintas nasonal yang menghubungkan Bogor ke Banten dan Jakarta," jelasnya.
Sementra itu, Ketua Pembangunan Masjid Hidayat, Dayat menambahkan, terdapat perubahan fisik bangunan yang cukup signifikan. "Seperti dua menara setinggi 26.5 meter, kubah, pagar, tempat wudhu, area parkir, lantai keramik, pendingin udara, kipas besar, serta pembangunan kantor sekretariat DKM dan LAZIS," terangnya.
Ia juga melanjutkan, perubahan lainnya bukan hanya dari segi bentuk bangunan saja. Unsur artistik pun sangat diperhatikan dalam pembangunan ulang masjid terbesar di kecamatan Parung itu.
Misalnya, ornamen bangunan yang dipadu dengan nuansa seni, pencahayaan berwarna-warni, serta batu-batu pilihan."Bukan hanya megah, artistik yang estetik pun membuat segalanya jadi indah," sambungnya.
Biaya renovasi itu sendiri, masih kata Dayat, menggunakan sistem swakelola antara bantuan Pemkab dengan anggaran pembangunan DKM. "Totalnya hampir 4.6 Milyar. Dari Pemkab 3.6 M, sisanya dari kita," ungkapnya.
(dyn/b/sal)