GUNUNGSINDUR - Mobilitas truk pengangkut pasir dari Rumpin berdampak pada aktivitas siswa Sekolah Menangah Atas (SMA) Negeri 1 Gunungsindur. Pasalnya, akses jalan menuju sekolah mengalami kerusakan parah, diduga penyebabnya truk-truk pasir yang melintasi jalan tersebut.
"Pribadi saya sangat resah dengan adanya aktivitas angkutan pasir itu, karena saat ini juga kondisi jalan rusak, dan becek saat hujan, memang jam melintas truk mulai dibatasi yaitu dari pukul 20.00 sampai 04.00 WIB. Ya tetap saja truk itu melintas jalan ini," ujar Siswa kelas XII Novi kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Novi, para siswa di sekolah tersebut merasa resah, karena takut jika pergi ke sekolah, jalan tambah rusak, apalagi siswa perempuan. “Kasian pernah ada yang jatuh karena jalan licin saat hujan," tuturnya.
Salah satu Satpam Sekolah SMA Negeri 1 Gunungsindur, Adi mengungkapkan hal serupa.
Menurutnya para siswa di sekolahnya cukup terganggu dengan kondisi itu. Ia pun meminta kepada pihak perusahaan, atau pemilik truk agar memikirkan keresahan para siswanya itu.
"Saya sangat menyayangkan dengan masih adanya truk yang melintas di jalan ini, sudah seharusnya pemerintah Kabupaten Bogor memiliki jalan khusus untuk armada pengangkut hasil tambang. Jalan ini becek karena kemarin diurug, padahal sebelum diurug jalan ini masih nyaman dilalui. Setelah diurug jalan jadi becek," tandasnya.
(dyn/b/sal)