PARUNG – Tingginya transaksi uang antarpedagang dan pembeli, baik di Pasar Baru Parung, Kecamatan Parung maupun seluruh pasar di kawasan hukum Parung dan Ciseeng, dipastikan menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan untuk mengedarkan uang palsu.
Mengantisipasi maraknya peredaran uang palsu tersebut, Kapolsek Parung, Kompol Parmin, meminta seluruh pedagang, baik pedagang sayur maupun takjil dan pedagang pakaian, mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 1439 Hijriah.
“Masyarakat khususnya pedagang kami imbau berhati-hati terhadap kemungkinan peredaran uang palsu, karena ramainya transaksi jual beli,” ungkapnya kepada Metropolitan, kemarin. Parmin menuturkan, modus yang akan dilakukan pelaku penyebar uang palsu yakni dengan memanfaatkan kelengahan para pedagang ketika melayani pembeli. Selain itu, penjual yang berusia lanjut ditengarai menjadi sasaran.
”Pedagang yang sudah tua biasanya matanya tak terlalu awas. Modus pelaku biasanya belanja barang dalam jumlah sedikit dan menggunakan uang pecahan besar. Mereka mengharapkan keuntungan dari kembalian yang didapatkan itu, makanya harus hati-hati menerima uang dari pembeli,” paparnya.
Selain pedagang yang berjualan pada siang hari, kapolsek menuturkan, pihaknya juga meminta pedagang yang berjualan Subuh menyiapkan penerangan cukup, sehingga bisa meneliti uang yang didapat.
”Kalau jualan gelap-gelapan sulit memeriksa keaslian uang, makanya selalu siapkan penerangan. Kami juga mengimbau jika ada menemukan uang palsu segera melapor, sehingga petugas bisa menyelidiki peredarannya dan bisa meringkus pelaku pengedar uang palsu tersebut,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, masyarakat yang kerap melakukan transaksi hendaknya tetap menerapkan imbauan perbankan dalam memeriksa uang palsu atau tidak yakni dengan 3D. ”Uang yang diterima dilihat, diraba dan diterawang (3D) untuk mengetahui keasliannya,” tukasnya. (dyn/b/ sal/py)