RUMPIN – Pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, belasan tronton pengangkut tambang nekat menutup jalan masuk antrean solar subsidi di SPBU Cicangkal Jalan Raya Pasar Cicangkal, Senin (2/18) pagi. Hal tersebut membuat pengedara lainnya geram lantaran tidak bisa masuk kedalam area SPBU.
Salah seorang pengedara motor, Udin Saefudin (35) mengaku geram melihat antrean yang dilakukan sopir truk diarea SPBU. Karena dengan antrian tersebut pengedara lainnya tidak masuk area SPBU untuk mengisi BBM. “Boleh saja mengantre, tetapi harus tau aturan jangan sampai menghalangi jalan masuk yang dapat merugikan orang lainnya,” ujarnya kepada Metropolitan.
Dengan adanya kejadian tersebut, menurut Udin mengakibatkan kemacetan di Jalan Raya Cicangkal. Dan ia juga berharap agar pihak SPBU atau kepolisian menertibkan sopir-sopir truk yang melakukan antrean dengan tidak tertib. “Karena merugikan pengedara yang lainnya, lebih baik tilang saja sopir-sopirnya. Apalagi sampe buat macet kaya begini,” ungkap Udin.
Hal senada dengan warga lainnya Arsin, menurutnya antrean kendaraan besar di SPBU Cicangkal sudah terjadi sejak pagi hari. Hal tersebut karena para sopir mendengar bahwa harga BBM akan naik secara keseluruhan. Sehingga menurutnya sopir-sopir tersebut berlomba-lomba untuk mengisi BBM. “Ini sudah dari pagi, bahkan kendaraan-kendaraan lainnya sulit untuk masuk karena semua truk itu menghalangi akses untuk masuk ke area SPBU,” katanya.
Selain membuat kemacetan yang cukup panjang, usai mengisi BBM belasan tronton memnutar balik didepan SPBU hal itu membuat kemacetan terjdi di dua arah. Bahkan menurut Arsin kemacetan terjadi dari pagi hingga sore hari. “Antrenya sudah panjang habis mengisi BBM, mereka putar balik di dekat SPBU itu juga. Sementara arus lalu lintas di kawasan pasar Cicangkal itu padat kalau pagi hingga sore," (sir/c/mam)