METROPOLITAN – Parung , Jalan Raya Parung yang setiap harinya dilintasi oleh ribuan kendaraan. Membuat jalan tersebut sering terjadi Kemacetan yang sangat parah, bahkan kemacetan bertam sampai ke wilayah Jalan Gunungsindur, Ciseeng, Perbatasan Depok, dan ke arah Kemang. Ketika banyak angkot yang ngetem di pertigaan parung ditambah banyaknya kendaraan besar yang datang dari arah gunungsindur, Ciseeng, dan Kemang membuat kemacetan tidak bisa dihindari. Kendaraan-kendaraan tersebut saling berebut untuk lewat terlebih dahulu sehingga jalan ke tiga arah tersebut saling terhalangi. Sementara itu, petugas tidak setiap hari ada untuk mengatur lalu lintas. Bahkan terkadang petugas baru datang setelah terjadi kemacetan parah. Hanya ada pak ogah yang setiap hari ada untuk menarik uang dari angkutan kota yang ngetem di pertigaan parung yang terkadang membantu mengurai kemacetan. ”Kadang-kadang ada petugas palingan kalau macetnya gak parah mah pak ogah yang ngatur,” ujar Sanusi, supir angkot Parung kepada Metropolitan. Setelah keadaan tersebut terus terjadi selama bertahun-tahun, pertigaan parung akhirnya dipasangi trafficlight (rambu lalu lintas). Pemasangan lampu merah ini sudah dimulai sejak dua hari yang lalu. ”Setelah pemasangan lampu merah di pertigaan parung ini diharapkan agar arus lalu lintas berjalan dengan lebih tertib. Mudah-mudahan ga macet lagi kalau udah ada lampu merah. Kalau bisa angkot juga jangan ngetem di pertigaan,” papar Wawan Sentosa, pengendara motor. (dyn/b/mam)