METROPOLITAN – Kemang , Maraknya rRimah Toko (Ruko) yang berderet di Jalan Raya Kemang- Parung diduga banyak melanggar Garis Sepadan Jalan (GSJ) serta menyerobot Daerah Milik Jalan (Damija). Hal ini dibuktikan dengan sertingnya banjir serta habis ruang untuk pejalan kaki. Seperti yang terlihat di pertokoan jalan Jampang, Kecamatan Kemang. Sebagian besar bangunan tidak memiliki jarak dengan jalan. Salah satu pemilik toko di Jalan Parung, tepatnya di jalan Lebakwangi, Kecamatan Parung, tersebut yang kondisi lahan bangunannya menyatu dengan jalanan, Wahyu (33) megaku tidak mengetahui dengan aturan tentang garis sempadan jalan ”Kalau sempadan jalan saya belum paham ya. Soalnya toko saya juga sudah dari dulu, sebelum kondisi jalan melebar, saat itu jauh dari jalan, hanya saja jalan yang dilebarkan,” ujarnya kepada Metropolitan. Sementara itu salah satu warga sekitar Jalan Kemang – Parung, Idrus (45) mengaku, tidak mengertinya kenapa warga masih banyak yang belum mengetahui tentang pelaturan garis sempadan jalan karena minimnya sosialisasi dari Pemerintah Kabupaten Bogor. “Lihat saja, bahu jalan dijadikan usaha oleh mereka. Banyak bengkel motor yang membongkar motor di bahu jalan, belum lagi antrean mobil bok berbaris di toko sembako. Jadi jalan menjadi sempit, dan sampai kapan pemerintah membiarkan masalah ini. Bukanya di setiap kecamatan ada pengawas bangunanya, atau disetiap wilayah ada UPT Pengawas Bangunanya, seperti ada pembiaran,” keluhnya. Dia juga menambahkan, kemungkinan warga yang memiliki pertokoan yang melanggar sempadan jalan diduga tidak melakukan perizinan. “Bisa jadi mereka tidak punya izin dari pemda. Kalau toko-toko baru kan bangunan beda tuh, ada batasan-batasannya. Karena mereka mendapat arahan dari pemerintah untuk bagaimana membangun pertokoan yang dilengkapi dengan lahan parkir yang tidak melanggar sempadan jalan,” imbuhnya. Sementara Komandan Regu Satpol PP Kecamatan Kemang, Sandra Kusnadi mengaku, akan mendatangi bangunan - bangunan yang diduga melanggar GSJ tersebut.”Untuk sanksi karena itu kewenangan UPT Pengawas Bangunan. Tapi kita secepatnya akan turun untuk memberikan teguran,” tukasnya. (dyn/b/ mam)