METROPOLITAN – Parung , Rencana pembangunan terminal Parung yang diharapkan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di wilayah Pasar Parung, ternyata hingga saat ini sampai di akhir 2018 semakin tidak jelas. Hal tersbeut memancing reaksi daritokoh muda di Kecamatan Parung Zukarnain. Menurutnya, secara prinsip warga Parung meminta pemerintah serius meneruskan rencana pembangunan terminal tipe B tersebut. Jadi kalau teknis pembangunannya dialihkan ke Pemprov Jawa Barat, ya secepatnya pembebasan lahan masuk segera diselesaikan,” ujarnya Menurut pria yang juga pembina Ormas Paguyuban Parung Bersatu (P2B) ini, jika terkendala soal pembebasan lahan, Pemkab Bogor bisa meminta masukan dan saran masyarakat serta otoritas Pemerintah Desa atau Pemerintah Kecamatan Parung guna mencari solusi. Zul mengungkapkan, ketika masih menjabat Ketua KNPI Parung, dirinya bersama beberapa tokoh masyarakat pernah mengusulkan agar jalan masuk bisa dibuat dengan menggunakan jalur saluran irigasi Setu Lebakwangi yang melintasi RW 5 dan RW 7 Desa Parung. “Kalau ini bisa dilakukan selain menghemat anggaran, juga bisa membuka akses ekonomi warga sekitar, termasuk memaksimalkan akses ke Mesjid As-Syekh,” kata dia. Zul juga menjelaskan, dengan space yang jauh dari pusat keramaian, pintu masuk terminal Parung akan terhindar dari kemacetan dan penumpukan kendaraan. “Sekarang pembangunan terminal terkendala pembebasan lahan,” ungkapnya. (khr/b/mam)