RUMPIN - Peternak ikan Gurame di Kampung Manglad 05/03 Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin gulung tikar. Kondisi itu terjadi enam bulan ke belakang setelah terdampak limbah kotoran ayam. Limbah kotoran ayam yang berasal dari lokasi ternak ayam telur tersebut membuat ikan-ikan mati.
Peternak ikan Nurjanah (48), menjalankan usaha ternak ikan gurame dan bujaer. Namun, dari tiga kolam ternak ikan miliknya, kerap mengalami kerugian hingga akhirnya memilih menutup usahanya lantaran tidak pernah menguntungkan. Menurut dia, ikan-ikan yang berada di kolam itu dibelinya sejak masih kecil seharga Rp350 sampai Rp400. Tiap kolam jumlah ikan sebanyak 400 hingga 500 ekor ikan. "Jadi waktu itu saya dikasih modal saya untuk membuka usaha ternak ikan,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Sejak memulai usaha sampai sekarang, dirinya selalu mengalami kerugian karena ikan-ikan di kolam pada mati dan hilang karena kebanjiran. "Ketika hujan irigasi dari ternak ayam itu meluap, kemudian banjir. Sehingga ikannya ikut hanyut, tapi banyak juga yang mati. Jadi saat itu air di empang saya itu berubah warnanya berubah menjadi hitam," ujarnya.
Bukan hannya kolam miliknya, ada juga kolam milik warga lain yang bernasib sama. Sebab, irigasi ternak itu alirannya yang ke danau Kampung Manglad kecil dan kalau ada hujan besar itu terjadi banjir selutut orang dewasa karena tersumbat. Berdasarkan informasi yang dihimpun Metropolitan , lahan milik warga yang tercemar dampak limbah kotoran ayam tersebut seluas 60.000 meter. Selain lahan pertanian padi dan timun milik warga ada juga kolam ikan. "Lahan tani milik warga ada yang bercocok padi serta, ketimun dan ternak ikan semuanya mati. Bahkan, semuanya hampir tidak ada hasilnya karna tercemar limbah kotoran ayam dari ternak ayam sejak dua tahun lalu, balum ada tanggapan dari pihak perusahaan dan hannya janji-janji saja ketika kami protes, "ujar Andri (26), warga Desa Cibodas.
Andri dan warga lainnya menuntut perusahaan agar membuat irigasi yang memadai sehingga limbah kotoran ayam itu tidak mencemari lingkungan. "Kita inginnya, perusahaan membuatkan irigasi, supaya limbah dari kandang ayam itu tidak ke lahan persawahan atau ke empang dan kesumur warga," pungkasnya. (sir/b/els)