bogor-utara

Jadi Wadah Silaturahim, Ajak Warga Lestarikan Amaliyah Nahdliyah

Selasa, 10 September 2019 | 09:16 WIB

METROPOLITAN - Sebagai wilayah yang berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Gunungsindur menjadi salah satu tempat tinggal bagi kaum urban yang mengadu nasib di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Karenanya, Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gunungsindur yang baru dilantik pada Jumat (6/9) berupaya merangkul mereka untuk aktif berkegiatan melestarikan amaliyah Nahdliyah.

Mustasyar MWCNU Gu­nung Sindur Muhammad Zaim Nugroho mengatakan, MWC­NU Gunungsindur lahir se­bagai wadah silaturahim dan pelestarian tradisi di tengah masyarakat urban yang hete­rogen. Menurutnya, mereka yang pada umumnya berasal dari kampung sudah akrab dengan tradisi dan amaliyah NU, tetapi belum tergerak untuk bersatu di bawah bende­ra NU. Oleh karena itu, hadir­nya MWCNU Gunungsindur adalah guna mempersatukan mereka baik secara pemikiran (fikrah), perbuatan (amaliyah), maupun pergerakan (harakah). Di samping itu lanjutnya, di wilayah tersebut juga muncul gerakan Islam yang memper­tentangkan tradisi amaliyah yang biasa dilakukan oleh warga NU. Hal demikian juga perlu diimbangi oleh warga NU sendiri. “Dengan adanya MWCNU, Nahdliyin bisa satu barisan dalam rangka terus menyemai Islam damai ke tengah masyarakat,” kata pria asal Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat itu.

Sampai saat ini masih terd­engar dan terbaca beragam suara kebencian melalui ber­bagai media yang berupaya merongrong tatanan sosial yang sudah terbangun dengan baik. Menurutnya, dakwah dengan kebijaksanaan dan nasihat kebaikan sebagai­mana digariskan dalam Al­quran kunci yang mujarab untuk menebar kebaikan dan merangkul banyak kalangan dengan berbagai macam latar belakang. Tak ayal berkatnya, tak sedikit yang berikrar men­gucapkan dua kalimat syaha­dat.

“Di kita ada beberapa yang masuk Islam,” ungkap wakil Sekretaris Lembaga Keseha­tan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKPBNU) itu.(*/els)

Tags

Terkini