KEMANG - Awalnya tidak menyangka sama sekali, namun bantuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, nyata bagi kepala sekolah dan Ketua Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) As-Shyfa, Nurul Afrida.
Dalam komunikasinya via akun Instagram (IG), Nurul menyampaikan kondisi dan kesulitan finansial dalam merehab ruang kelas PAUD As-Shyfa di Jalan Gardu Jampang, Kampung Tegal, Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
“Saya merasa mimpi. Ini benar-benar mengharukan. Lewat IG-nya, Pak Prabowo mau membalas pesan saya soal kesulitan saya yang tengah melakukan renovasi ruang kelas PAUD As-Shyfa,” ujar wanita yang akrab disapa Rida ini.
Ia semakin gembira dan bangga ketika PAUD yang tengah direhab didatangi salah seorang anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Partai Gerindra, Andi Permana. “Alhamdulillah, Pak Andi datang dan melihat semua ruang kelas di PAUD As-Shyfa. Beliau juga memberikan bantuan demi kelangsungan pekerjaan renovasi,” terangnya.
PAUD As-Shyfa berdiri sejak 2011. Awalnya hanya memiliki 39 siswa dan belajar di musala, dekat rumah orang tua Nurul Afrida. Beberapa tahun kemudian, pindah ke lokasi warung milik keluarganya hingga sekarang. Sejak beberapa bulan terakhir, Rida merenovasi bangunan PAUD dengan biaya sendiri. Anak didiknya terpaksa belajar di garasi mobil milik orang lain yang disewa. Selama ini operasional PAUD terbantu dengan sumbangan dari 52 orang tua yang menitipkan anak-anaknya belajar di PAUD. “Saya terharu dengan perhatian Pak Prabowo dan Pak Andi. Semoga mereka akan terus memperhatikan kami hingga PAUD ini selesai dibangun,” terangnya.
Sementara itu, Andi Permana diperintahkan Prabowo untuk mendatangi dan membantu PAUD As-Shyfa. “Kondisi PAUD As-Shyfa sangat tidak layak. Makanya kami dari Fraksi Gerindra akan all out membantu sampai tuntas pembangunannya,” katanya.
Menurut dia, masih banyak PAUD dan sekolah di Kabupaten Bogor yang kondisinya kurang layak, namun dipaksa menjadi ruang kegiatan belajar mengajar. “Kami berharap Disdik Kabupaten Bogor action langsung dan mendatangi PAUD As-Shyfa,” katanya.
Tak hanya itu, sambung Andi, Disdik Kabupaten Bogor juga harus punya database kondisi terkini sarana sekolah dan PAUD di Kabupaten Bogor. “Jangan sampai ada sekolah atau PAUD yang ruang kelasnya tak layak dijadikan KBM. Sementara disdik tidak tahu-menahu,” pungkasnya. (*/els/py)