PARUNGPANJANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengajukan pembangunan double track atau jalur ganda untuk Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line dari Stasiun Citayam ke Stasiun Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Irma Lestiana, mengatakan, pembangunan tersebut telah diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemkab Bogor mengajukan rencana tersebut ke pemerintah pusat karena terkait pembiayaan. ”Karena kan untuk pembiayaan kereta api sangat besar. Nggak mungkin APBD. Belum cukup itu,” katanya.
Irma melanjutkan, Bappedalitbang Kabupaten Bogor sudah menuangkan rencana tersebut dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2016 hingga 2036 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). ”Progresnya, kita sudah kirim surat dua kali ke Kementerian Perhubungan, (tahun) 2017 sama 2018,” ujarnya..
Irma menjelaskan, jalur ganda Citayam-Parung Panjang merupakan salah satu rencana dari Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) di Kabupaten Bogor jalur Utara. Selain itu, perencanaan pembangunan di Kabupaten Bogor juga dilakukan di jalur Selatan, Timur dan Barat. ”Nah, di (Kabupaten Bogor) Selatan itu ada (jalur) Bojonggede, Cigudeg sampai Jasinga nyambung ke Rangkasbitung,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jalur KRL di wilayah Selatan ini untuk menunjang percepatan infrastruktur agar meningkatkan kunjungan wisatawan. Rencana pembangunan di selatan di antaranya untuk meningkatkan kunjungan ke Geopark Pongkor di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. ”Intinya untuk menunjang pengembangan Geopark Pongkor,” ujarnya.
Di Stasiun Parungpanjang hingga Nambo akan menjadi commuter line jalur ganda untuk menunjang transportasi masyarakat. Jalur yang sudah ada akan dihubungkan dengan perencanaan pembangunan commuter line di Bekasi. ”Kalau Nambo kan sudah itu (jalur) yang sekarang esisting. Itu untuk Nambo ditarik ke arah utaranya agar nyambung ke pengembangan Bekasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, perencanaan yang dilakukan pemkab merupakan bagian dari prioritas RITJ. Sebab, jalur ganda merupakan bagian dari pengembangan wilayah di Jabodetabek. ”Semua Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) karena kan itu perencanaan Jabodetabek-Puncur (wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur),” ujarnya.
Dia menjelaskan, jalur ganda tersebut akan menghubungkan banyak wilayah. Rencana tersebut merupakan jangka panjang. ”Terus nanti nyambung juga dari (jalur) Cileungsi ke Cianjur nyambung yang double track Bogor-Sukabumi, Cianjur-Bandung,” ujarnya.(rol/els/py)