METROPOLITAN - Di bawah pengawasan UPT Infrastruktur Jalan Jembatan wilayah VIII Parung, ada sebelas proyek yang siap dikerjakan. Salah satunya proyek peningkatan ruas Jalan Pondokudik-Karihkil yang menghubungkan Kecamatan Kemang dengan Kecamatan Ciseeng. Saat ini, proyek peningkatan jalan yang menggunakan anggaran sekitar Rp4,3 miliar itu mulai dilakukan. Namun sayangnya, pekerjaan proyek tersebut dianggap lambat dan tidak dilakukan secara profesional. ”Banyak debu dan barang material yang disimpan tak beraturan. Imbasnya, membahayakan pengguna jalan,” kata tokoh pemuda setempat, Bill. Pantauan awak media, di sepanjang jalan memang banyak batu kerikil dengan ukuran kecil dan sedang yang telah dipadatkan dengan pasir sebagai tahap awal. Namun pekerjaan kurang tertata dengan baik. Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa (Gema) Gakari, Abdul Jalil Zain, mengatakan, sudah seharusnya penyedia jasa atau pemenang tender serta kontraktor proyek jalan tersebut lebih teliti. Apalagi sepanjang jalan tersebut pada malam hari kondisinya gelap karena minimnya lampu PJU. ”Ini proyek menggunakan dana uang rakyat. Jangan sampai justru merugikan rakyat. Alat pemberitahuan adanya kegiatan pekerjaan proyek pun sangat terbatas,” terangnya. Saat awak media ini mencoba minta keterangan pelaksana proyek, tidak ada seorang pun yang bisa ditemui. Sedangkan kepala UPT Jalan Jembatan wilayah VIII Parung yang dikonfirmasi media via pesan WhatsApp belum juga memberikan jawaban. (khr/b/els/py)