METROPOLITAN - TAJURHALANG Pelantikan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Bogor tinggal menghitung hari. Pemuda-pemudi baik dari kalangan mahasiswa dan pekerja, memiliki harapan dan pesan untuk disampaikan kepada kades terpilih.
“Kami berpesan agar mereka paham tugas dan wewenangnya sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014, dan pasal-pasal yang ada di dalamnya, seperti pasal 23 dan pasal 25 UU Nomor 6 Tahun 2014, serta pasal 26 ayat 1 UU Desa tentang tugas-tugas yang harus dilakukan kepala desa. Banyak hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kades nanti, seperti melakukan inovasi program-program desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melakukan pelatihan UMKM agar menambah pendapatan asli desa dan masyarakatnya,” kata Aktivis Mahasiswa Bogor, Iksan Awaludin.
Selain itu, kades yang terpilih dapat menghilangkan permasalahan klasik yang biasa terjadi di kehidupan sosial, seperti kurangnya interaksi pemerintah desa dengan masyarakat, perencanaan dan penganggaran terkesan ditutup-tutupi dan mengesampingkan masyarakat desa yang berpikir kritis.
Kades penting memahami kondisi, sekaligus peka dalam melihat potensi yang ada di wilayah desanya. Sebagai pemimpin di pemerintahan desa, kades dapat mengoptimalkan potensi tersebut bagi kemandirian desa.
“Kades jangan anti kritik. Sebagai seorang pimpinan, hendaknya dapat menerima kritik dan saran dari masyarakat demi keberhasilan kepemimpinannya,” katanya.
Ketua Bidang Hikmah PC IMM Bogor ini menambahkan, kades juga harus mendukung penuh kegiatan kegiatan pemuda yang positif. Jika ada kades yang tidak mendukung kegiatan kegiatan pemuda, apa lagi sampai menolak tanda tangan dan tidak mau memberikan cap untuk proposal kegiatan pemuda berarti sudah tidak patuh pada Undang-undang Kepemudaan Nomor 40 tahun 2009.
Isinya pemerintah wajib dalam memfasilitasi kegiatan pemuda selagi kegiatan dalam konteks positif dan apa lagi diperkuat peraturan Kemendes pada pasal 10 (Bidang pemberdayaan masyarakat) bahwa pemerintah itu tidak boleh menolak bahkan aparatur desa harus membina dan memberdayakan para pemuda.
“Terkadang saya suka bingung sama kades yang tidak mendukung sama kegiatan pemuda? Justru dengan hadirnya para pemuda yang aktif dan kooperatif maka secara tidak langsung desa akan sangat terbantu. Maju atau tidaknya suatu desa bisa dilihat salah satunya adalah peran aktif pemudanya,” katanya.
Menurut dia, pemuda itu para pewaris candradikuma maka harus diberdayakan dan dibentuk bahkan difasilitasi untuk menuju desa yang madani.
“Kepala desa jangan antipati terhadap pemuda, Karena pemuda punya sejarah emas yang pernah ditorehkan di bangsa kita,” pungkasnya. (khr/b/els)