bogor-utara

Warga Protes Perbatasan Bogor-Tangerang Ditutup

Selasa, 21 April 2020 | 10:15 WIB

METROPOLITAN - Pemerin­tah Desa (Pemdes) Jagabita Kecamatan Parungpanjang melakukan penutupan semen­tara akses jalan saat Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun hal ini mendapat pro­tes dari warga Desa Sukama­nah, Kecamatan Jambe, Ka­bupaten Tangerang. Penutupan akses jalan penghubung dua kabupaten ini sementara dit­utup karena wabah virus co­rona (Covid-19). Protes warga terlihat dari sebuah rekaman video yang tersebar di media sosial grup WhatsApp, Senin (20/4). War­ga Tangerang, H Ahmad Aj­huri yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ke­camatan Jambe, Kabupaten Tangerang, memprotes penutu­pan akses jalan tersebut. Ia mengatakan, akses ini satu-satunya digunakan war­ga Kampung Salimah ke Parungpanjang. ”Sebagai peng­guna jalan, kami tidak bisa menerima aksesnya ditutup,” terangnya. Ia pun memohon Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Kecamatan Jambe, danramil dan kapolsek untuk bertindak. Sebab, kalau tidak dibuka dan diabaikan warga akan bertindak sendiri-sen­diri. ”Ini bukan lockdown, PSBB ini bukan seperti itu, dengan menutup jalan. Yang saya tahu PSBB kita harus menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan serta berken­dara yang tadinya dua jadi satu, tadinya tujuh jadi empat,” ujarnya. Untuk itu, Ajhuri mengimbau Pemerintah Desa (Pemdes) Jagabita membuka akses jalan tersebut. ”Saya bukan provo­kator, ini aturan yang harus dikedepankan,” ujarnya diik­uti teriakan takbir dari sejum­lah warga. Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Jagabita, Acep Humaedi, mengatakan, pihaknya bukan melakukan lockdown, ini hanya memper­sempit ruang gerak masyara­kat di tengah pandemi Covid-19. ”Jagabita bertetangga dengan Desa Sukamanah, ada dua titik jalan. Satu jalan desa arah Jagabita menuju Desa Suka­manah, dua status jalan kabu­paten menuju Desa Jagabita ke Desa Sukamanah. Yang ditutup sementara ini jalan Desa Jagabita menuju Desa Sukamanah,” terangnya. Acep menegaskan, pihaknya tidak menerapkan lockdown seperti di video itu. Artinya, masih ada akses jalan lain yang menghubungkan Desa Jaga­bita dengan Desa Sukamanah yang bisa dilintasi. ”Saya mengambil keputusan tidak gegabah. Ini berdasarkan hasil musyawarah dan dise­pakati bersama dengan diha­diri kepala Desa Sukamanah, Bhabinsa dan Bhabinmas, BPD, Desa Sukamanah dengan Bha­binsa, BPD Desa Jagabita. Maksud dan tujuannya hanya memperkecil giat masyarakat yang melintas dijadikan ke satu arah untuk memudahkan penyemprotan,” pungkasnya. (sir/c/els/py)

Tags

Terkini