METROPOLITAN - Tiga ruang kelas SDN Jagabaya 4 di Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, memprihatinkan. Atapnya rusak hingga harus disangga bambu. Kerusakan itu akibat bocornya genteng sekolah, namun sampai saat ini belum ada perbaikan. Guru SDN 4 Jagabaya Aos mengatakan, kerusakan ruang kelas belajar itu sudah sejak lama terjadi tapi belum diperbaiki hingga kerusakan atap merambat ke kelas-kelas lain. ”Ambrolnya plafon itu sudah sejak lama, saat musim hujan. Genteng gedung sekolah itu bocor saat itu, sehingga ambruk pada malam hari,” katanya. Aos menyebut ada tiga ruang kelas yang rusak pada bagian plafon, yaitu kelas empat, lima dan enam. Namun, untuk kelas empat diberi tiga batang bambu sebagai penyangga agar tidak ambruk. ”Yang paling parah rusaknya kelas lima dan enam. Untuk kelas empat kita masih disangga untuk menahan plafonnya supaya tidak ambruk,” tuturnya kepada Metropolitan. Guru lainnya, Muslihat, mengeluhkan kegiatan belajar mengajar yang terganggu akibat rusaknya plafon di ruang kelas tersebut. Ketika kegiatan belajar mengajar, para siswa selalu mengeluh panas dan bau genteng yang menyengat. ”Kalau saat kegiatan belajar sebelum adanya corona, siswa mengeluh sering kepanasan dan bau menyengat berasal dari genteng. Sehingga siswa tidak betah di kelas. Saya juga khawatir tidak ada siswa yang mau sekolah di sini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala SDN 4 Jagabaya Muslih mengaku sudah mengusulkan perbaikan plafon gedung sekolah tersebut. ”Sudah saya usulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Mungkin saat ini karena ada wabah corona, usulan perbaikan tiga ruang kelas itu terkendala,” pungkasnya. (sir/c/els/run)