bogor-utara

Lanud Ats di Kemang Disulap Jadi Tempat Olahraga, Bisa Hiking Joging hingga Naik Pesawat

Jumat, 14 Agustus 2020 | 10:56 WIB

Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja (Lanud Ats) kini bukan hanya menjadi markas prajurit. Tetapi juga dijadikan tempat olahraga. Hal itu diketahui saat Wali Kota Bogor Bima Arya dan para tokoh Bogor yang tergabung dalam komunitas Bogor Sahabats (Bobats) berkumpul di Skadron 6 Lanud Ats, Jalan Raya Semplak, belum lama ini. OLAHRAGA yang disuguh­kan adalah hiking dan jogging. Selain mengeksplorasi alam di sekitar Lanud Ats, Danlanud Ats pun menyuguhkan ba­nyak hal terkait matra Angka­tan Udara yang ada di Lanud Ats, seperti pesawat militer yang ada di Skadron 6 dan 8, pesawat di unit SAR Nasional hingga olahraga dirgantara. Bahkan, wali kota Bogor diajak mencicipi terbang memantau kondisi Kota Bogor dari udara menggunakan pesawat dari Federasi Aeromodeling Seluruh Indonesia (FASI). “Biasanya setiap akhir pekan itu trekking, jogging, eating. Kalau sekarang ada flying. Ini mahal pengalamannya. Walau­pun agak kaget juga pas di atas ketinggian sekitar 2.000 feet. Kemudi pesawatnya di­kasih ke saya, dilepas lima menit oleh pilotnya. Agak gerogi, tapi itu pengalaman seumur hidup berkesan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya. Selain trek di landasan pacu, peserta juga diajak mengeks­plor kawasan sekitar dengan melewati perkebunan, bukit dan permukiman penduduk. “Kita baru juga tadi eksplor semua. Kita tahu Ats itu luas.Tapi baru tadi melihat dan semakin yakin Ats ini sangat cocok dan tinggal tunggu saat­nya menjadi lapangan terbang komersil,” ujar Bima. “Tadi saya cek ternyata sudah di provinsi prosesnya sekarang. Sebagian besarnya kan ini wilayah kabupaten, nanti kita lihat data detail berapa luas kota di sini dan apa saja yang bisa Pemkot Bogor in­tervensi di sini,” tambahnya. Sementara itu, Danlanud Marsma TNI Eding Sungkana mengatakan, kegiatan olah­raga santai tersebut merupa­kan silaturahmi yang rutin dilakukan. “Kebetulan hari ini dilaksanakan di Lanud Ats. Kemudian kita suguhkan rute gerak jalan yang ringan sebenarnya karena hanya se­kitar 6 kilometer,” ungkap Eding. “Intinya, kita ingin silatu­rahmi, kemudian ingin tetap menjalankan olahraga, tetap aktif menjaga kesehatan kita. Tentunya sambil tetap melaks­anakan instruksi pemerintah terkait protokol kesehatan,” tambahnya. (*/els/run)

Tags

Terkini