bogor-utara

DPRD Jabar Sudah Anggarkan Jalan Tol Khusus Jalur Tambang

Senin, 8 Maret 2021 | 12:07 WIB

METROPOLITAN - Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana menyinkronkan jalur tambang dan Tol Bogor-Serpong via Parung-Sentul Selatan dan Karawang Barat sepanjang enam kilometer atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) III. Di Kabupaten Bogor sen­diri yang rencananya akan dilintasi jalan tol di antaranya Kecamatan Rumpin, Parung­panjag, dan Cigudeg, Kabupa­ten Bogor. Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Mochamad Ichsan mengatakan, DPRD Jawa Barat sudah melakukan pembahasan pada dinas terkait soal rencana pembangunan jalan tambang di Parungpanjang, Rumpin, dan Cigudeg. Namun, ada sa­lah satu konten yang unik ber­bicara soal jalur tambang saat membahasnya bersama ke­pala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat. Ia menuturkan, jalan tambang ini memang jalan khusus yang diminta DPRD Jawa Barat un­tuk mengakomodasi kendar­aan-kendaraan yang berto­nase tinggi. Karena sangat berbeda dengan jalan-jalan umum, jadi ada skema antara jalan tambang dan jalan umum. ”Kemarin kita sudah berkun­jung ke Dinas ESDM, jadi ada skema jalannya. Ada jalan umum, ada juga jalan khusus tambang. Dari skema itu, jalan tambang membersamai dengan jalan umum,” beber Ichsan saat reses di Kecamatan Parung­panjang, kemarin. Ia menyebut rencana pembangunan jalur khusus tambang akan direalisasikan pada 2022 karena sudah diu­sulkan tahun ini. ”Mudah-mudahan ini bisa dianggarkan, sehingga rencana pembangu­nan jalur khusus tambang bisa direalisasikan,” harapnya. Disinggung soal rencana pen­galihan jalur tambang ke ruas Tol Serpong-Bogor, Ichsan mengaku sudah membicarakan soal tersebut dengan adanya rencana sinkronisasi jalur tambang ke ruas Tol Serpong-Bogor. ”Kita sudah membica­rakan hal itu, soal rencana jalan tol dan jalur khusus tambang. Baru kepada anggaran di Jawa Barat saja,” ujarnya. DPRD Jawa Barat sendiri, sambungnya, akan mendalami lagi soal rencana tersebut. Ter­lebih jalan tambang di Jawa Barat bukan hanya ada di Ka­bupaten Bogor, ada juga di Cianjur, Sukabumi, dan Para­hiyangan. “Namun untuk detailnya kita akan dalami lagi. Tapi yang paling seksi itu adalah Kabu­paten Bogor yang harus se­gera dilakukan. Karena paling banyak dampaknya. Jadi jangan sampai menjadi keprihatinan,” ujar Ichsan. Sebelumnya, Pemkab Bogor bersama pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membahas rencana pembangunan jalan tol khu­sus tambang Bogor-Serpong via Parung-Sentul Selatan dan Karawang Barat sepanjang enam kilometer atau JORR III di ruang rapat wakil bupati Bogor, awal Maret ini. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Bo­gor Ajat Rochmat Jatnika men­jelaskan rencana pembangunan jalan tol khusus tambang itu dilakukan sebagai upaya men­gatasi permasalahan adanya kecelakaan dan kerusakan di jalan publik yang diakibatkan kendaraan tambang. “Pembangunan tol itu sang­at krusial. Dengan adanya jalan tol khusus tambang, kendara­an tambang tidak akan lagi bersinggungan dengan per­mukiman. Tidak bersatu lagi dengan jalan publik yang me­nyebabkan kecelakaan atau jalan rusak,” jelas Ajat. Ajat menyebut ada sekitar 8.000 truk tambang per hari yang melewati jalan publik untuk menyuplai hasil tambang ke Jakarta, Tangerang, dan Pulau Jawa karena kualitas hasil tambang dari Cigudeg, Rumpin, dan Parungpanjang merupakan kualitas nomor satu. Sehingga 80 persen suplai pembangunan jalan tersebut disuplai dari hasil tambang Kabupaten Bo­gor. “Hasil kesepakatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ba­dan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Dinas Bina Marga, Dinas Perhubung­an (Dishub) Provinsi Jabar, dan Pemkab Bogor, pembangunan jalan tol khusus tambang akan dibangun pada Maret 2022 mendatang, yang akan dipadu­padankan dengan perenca­naan dan pelaksanaannya, serta tugas masing-masing,” tandasnya. (mul/c/els/run)

Tags

Terkini