METROPOLITAN - Dengan sistem jemput bola atau door to door, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan petugas Kantor Pos menyambangi rumah warga Bojonggede yang belum mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST), kemarin. Selama kegiatan, mereka mendapat pendampingan dari bhabinkamtibmas Desa Bojonggede, Aipda Sodikin. Ketua TKSK Bojonggede Asep Suhana mengatakan, sistem jemput bola ini dilakukan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab TKSK dan Kantor Pos agar BST tersebut langsung diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Salah satunya rumah warga yang disambangi adalah Sugiem. Nenek paruh baya yang kondisinya cukup memprihatinkan tidak bisa mengambil ke Kantor Pos, akhirnya diantarkan langsung ke rumahnya. Pria yang karib disapa Cepoy itu juga menjelaskan, penyaluran BST kali ini terkendala karena alamat penerima BST kurang lengkap. “Jadi hari ini penyaluran di tahap tiga. Kita punya penyaluran melalui BST dari tanggal 10 April lalu kita sudah salurkan. Dari desa kemudian melalui Kantor Pos,” katanya. Cepoy menuturkan, untuk sisanya yang tidak mengambil itu bakal ditelusuri alamatnya. “Jadi kita koordinasi dengan kecamatan, karena data yang kita terima pada tahap kali ini cukup sulit. Tidak tercantum RT dan RW. Akhirnya kita keliling mencari alamat dan mendatangi yang berhak menerima,” ujarnya. Ia menambahkan, penerima BST itu harus menunjukkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP-el. BST ini bernilai Rp600 ribu. “Per bulan itu Rp300 ribu. Ini akumulasi Bulan Maret dan April 2021,” pungkasnya. (khr/c/els/run)