METROPOLITAN – Kecamatan Rumpin digadang-gadang jadi ibu kota Bogor Barat. Ini setelah tim teknis pemekaran Bogor Barat meninjau ke sejumlah desa di Rumpin, beberapa lalu. Namun fakta di lapangan menunjukkan di Kecamatan Rumpin masih ada sekolah negeri yang kondisinya memprihatinkan. Seperti SDN Kertajaya 03, Kampung Cikandang, RT 03/03, Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Bangunan SDN Kertajaya 03 yang sudah lapuk dimakan usia tersebut pun harus dikosongkan saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kepala SDN Kertajaya 03, Kurniasih, mengatakan, ada lima ruangan yang tidak dipakai. Di antaranya tiga ruang kelas, satu toilet dan ruang guru. Kerusakan pertama diketahui pada 2019 oleh beberapa guru dan kepala sekolah. ”Kerusakan baru terlihat konstruksi atau kerangka atap sudah rapuh. Tahun itu juga kita sudah mengusulkannya,” katanya. Awalnya, sambung dia, yang rusak itu bagian plafon. Namun setelah ia cek, ternyata kayu atau kerangkanya sudah rapuh semua. Dengan kondisi tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan K3S, Koryandik serta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. ”Karena sudah mulai PTM, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terutama keselamatan siswa dan siswi, saya berinisiatif menurunkan gentengnya dibantu masyarakat dan pihak desa,” terang Kurniasih. ”Kalau tidak segera diturunkan kalau suatu saat roboh dan memakan korban, siapa yang bertanggung jawab,” sambungnya. Menurutnya, PTM bagi murid dibagi tiga sif untuk mempermudah kegiatan belajar dari total siswa sebanyak 300 lebih. Ia sendiri merasa kecewa lantaran sekolah sudah diusulkan, namun belum juga mendapat bantuan. ”Guru-guru dan wali murid sangat berharap SDN Kertajaya 03 segera direnovasi agar kegiatan belajar dan mengajar bisa terlaksana dengan baik tanpa perasaan waswas,” ujarnya. Sementara itu, Koryandik Kecamatan Rumpin, Suliman, membenarkan adanya bangunan SDN Kertajaya 03 yang rusak parah. Bahkan, tiga ruang kelas sudah tidak dipakai, satu toilet dan satu ruangan guru. Koryandik sendiri sudah mengusulkan untuk renovasi. ”Kita sudah usulkan dua tahun lalu, tapi hingga saat ini belum ada realisasinya. Saya berharap sekolah itu mendapat perhatian,” pungkasnya. (mul/c/els/py)