METROPOLITAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor bakal mengecek kondisi bangunan milik SDN Jampang 02 di Desa Jampang, Kecamatan Gunungsindur. Sebab, hampir semua ruang kelas tak memiliki plafon dan sebagian sudah rusak. ”Kondisi sekolah ini sangat memprihatinkan dan membahayakan anak-anak yang setiap hari masih melakukan kegiatan belajar,” kata Koordinator Sekolah Aman Kopel Indonesia, Burhanudin, ketika meninjau sekolah tersebut, belum lama ini Selain plafon sudah berjatuhan, sambung Burhanudin, atapnya juga mengalami kebocoran. Bahkan, kusen pintu dan jendela semakin rapuh di makan rayap. ”Informasi yang kita dapat, kondisi ini sudah dialami sejak dua tahun lalu dan sekarang makin memburuk,” jelasnya. Hingga saat ini, tidak ada kejelasan kapan sekolah akan diperbaiki pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan. ”Kalau laporan dari sekolah sudah berkali-kali disampaikan pihak sekolah dan komite kepada pemerintah kecamatan dan kooryandik Gunungsindur, tapi belum juga ada realisasinya,” tegasnya. Senada dikatakan Kepala SDN Jampang 02, Syarifudin Alamzah. Menurutnya, pihaknya sudah mengajukan pada 2021, namun tak ada realisasinya. Tahun ini sempat masuk prioritas dan sudah tiga kali dalam musrenbang diajukan. ”Memang yang rusak bangunan tua, seharusnya direhab total. Cuma satu kelas rusak dan rencana ditutup sementara dibantu PT Asoka sesuai arahan pak camat,” ujarnya. Bahkan, tambah Syarifudin, kerusakan ruang kelas sudah lama. Pada 2023 diajukan untuk ruangan bertingkat. Sebab, dalam musrenbang kemarin masuk prioritas urutan pertama rehab ruang kelas dan pemcam sudah meninjaunya. ”Jumlah murid ada 270 lebih dan saat ini ruangan yang rusak masih digunakan untuk kegiatan belajar,” jelasnya. Sementara itu, Kadisdik, Djuanda Dimansyah, menuturkan, pihaknya akan mengecek data apakah sekolah tersebut masuk rehabilitasi tahun anggaran 2022. ”Kita harus cek dulu dan menanyakan langsung bidang sarprasnya, apakah masuk atau tidak untuk tahun ini,” pungkasnya. (sir/b/ mam/py)